Daftar Isi:
  • Seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia yang semakin tinggi dan beranekaragam, menuntut perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya adalah perkembangan dibidang industri manufaktur. Manufaktur merupakan suatu proses keindustrian untuk membuat suatu barang dari bahan baku sampai barang jadi yang siap untuk dijual atau digunakan. Proses milling termasuk salah satu proses pemesinan yang sering digunakan dalam industri manufaktur. Pada saat proses pemesinan milling berlangsung akan menimbulkan suatu getaran. Getaran tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kekasaran permukaan produk yang dihasilkan. Dimana kekasaran permukaan merupakan salah satu parameter dari kualitas hasil pemesinan. Pada penelitian ini dilakukan proses pemesinan conventional milling dengan variasi feed rate dan depth of cut menggunakan mesin CNC TU 3A. Jenis pahat yang digunakan yaitu ball nose end mill diameter 10 mm berbahan solid carbide dengan jumlah mata pahat 2. Sedangkan untuk material benda kerja adalah AL 6061 yang berukuran 100x50x15 mm. Pada saat proses pemesinan berlangsung, dilakukan pengukuran nilai amplitudo getaran yang terbentuk dengan vibration meter. Setelah proses pemesinan selesai dilakukan pengukuran nilai kekasaran permukaan dengan Mitutoyo Surfest SJ 301. Hasil yang didapatkan dari peneitian ini yaitu nilai kekasaran permukaan semakin meningkat seiring dengan feed rate dan depth of cut yang semakin besar. Nilai kekasaran permukaan terendah terdapat pada feed rate 100 mm/min dan depth of cut 0,5 mm yaitu 0,74 μm. Sedangkan nilai kekasaran permukaan tertinggi terdapat pada feed rate 300 mm/min dan depth of cut 1,5 mm yaitu 2,17 μm. Persamaan model regresi linier untuk kekasaran permukaan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu: Ra = -0,223 + 0,268x1 + 0,415x2. Nilai amplitudo getaran semakin meningkat seiring dengan feed rate dan depth of cut yang semakin besar. Nilai amplitudo getaran terendah terdapat pada feed rate 100 mm/min dan depth of cut 0,5 mm yaitu 0,6 m/s2. Sedangkan nilai amplitudo getaran tertinggi terdapat pada feed rate 300 mm/min dan depth of cut 1,5 mm yaitu 2,4 m/s2. Terdapat hubungan antara amplitudo getaran dengan kekasaran permukaan. Semakin tinggi amplitudo getaran yang terjadi maka semakin meningkat pula nilai kekasaran permukaan.