Daftar Isi:
  • Peningkatan intensitas lalu lintas mengakibatkan keamanan pada kendaraan menjadi salah satu penelitan yang dominan pada bidang teknik. Proporsi kecelakaan mobil terbesar yaitu sebesar 60% terjadi pada arah frontal suatu kendaraan. Berdasarkan data dari GAIKINDO pada tahun 2015, total penjualan mobil MPV sebesar 545.055 unit dan mendominasi pangsa pasar sebesar 53,8%. Crash Box adalah system keamanan pasif yang terletak di antara bumper dan frame. Tujuan dari adanya Crash Box adalah untuk menyerap energi kinetic dari tabrakan saat kecelakaan mobil sehingga dampak kerusakan tidak mengenai penumpang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola deformasi dan penyerapan energi teroptimal dari Crash Box berpenampang persegi yang menggunakan beads. Fungsi dari beads adalah untuk memudahkan terjadinya folding pada proses deformasi Crash Box. Software Metode Elemen Hingga digunakan untuk melakukan simulasi penelitian ini. Variasi pemodelan pada studi ini adalah konfigurasi peletakkan beads dan jumlah penggunaan beads pada sisi Crash Box. Crash Box akan ditabrak oleh Impactor menggunakan konsep Instrumented Drop Mass Setup, di mana massa Impactor adalah 103 kg dan kecepatannya 7670 mm/s. Berdasarkan hasil dari simulasi, desain Crash Box yang menggunakan beads teroptimum adalah dengan konfigurasi peletakan beads pada 4 sisi dan menggunakan 4 beads pada sisi Crash Box. Pola deformasi yang terjadi pada Crash Box teroptimum adalah mode mixed dan penyerapan energinya sebesar 6949,3 Joule.