Daftar Isi:
  • CV.CoolClean merupakan perusahaan yang memproduksi tisu basah, salah satunya adalah tisu sanitizer. Penjadwalan produksi yang digunakan CV.CoolClean untuk 19 job yang memiliki due date pada bulan Mei 2015 merupakan First Come First Serve (FCFS), penjadwalan yang digunakan oleh perusahaan masih mengalami keterlambatan untuk 7 job pada bulan Mei 2015. Penjadwalan yang digunakan perusahaan memprioritaskan job yang datang paling awal, hal ini mengakibatkan pengalokasian mesin diprioritaskan pada job yang datang awal sehingga job yang datang di pertengahan maupun di akhir tidak dapat diproduksi hingga ada mesin yang tersedia. Penelitian perlu dilakukan supaya tingkat keterlambatan yang dialami oleh CV.CoolClean dapat berkurang dengan menggunakan algoritma Hodgson dengan 2 alternatif pengalokasian mesin. Algoritma Hodgson digunakan untuk meminimasi number of tardy job, pada awal pengurutan menggunakan algoritma Earliest Due Date (EDD). EDD digunakan untuk mengurutkan job yang datang berdasarkan due date terkecil. Setelah pengurutan due date terkecil, pengalokasian dibedakan menjadi 2 alternatif. Alternatif 1 mengalokasikan mesin secukupnya untuk job urutan teratas dan mengalokasikan sisa mesin untuk job terakhir. Alternatif 2 mengalokasikan mesin sesuai dengan kebutuhan job tersebut. Hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa algoritma EDD dengan alternatif 1 dan alternatif 2 menghasilkan nilai tardy job 0 job sedangkan penjadwalan yang dilakukan oleh perusahaan mengalami keterlambatan sebanyak 7 job. Makespan penjadwalan existing selama 276,8 jam, algoritma alternatif 1 selama 255,5 jam, dan algoritma alternatif 2 selama 255 jam. Jumlah job yang menunggu mesin untuk dikerjakan pada penjadwalan existing sebanyak 15 job, pada algoritma alternatif 1 tidak terdapat job yang menunggu dan pada algoritma alternatif 2 terdapat 1 job yang menunggu. Persediaan stok produk Aqua untuk penjadwalan existing tersedia, algoritma alternatif 1 tersedia, sedangkan algoritma alternatif 2 terdapat 4 hari Aqua tidak diproduksi. Berdasarkan perbandingan tersebut algoritma 1 dipilih sebagai alternatif penjadwalan dan pengalokasian mesin yang terbaik.