Daftar Isi:
  • Ketersediaan bahan baku untuk beton itu melimpah di negara kita namun kita juga tetap harus menjaga kelangsungan dan kestabilan sumber daya alam. Salah satu inovasi yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan bahan baku dari limbah merupakan alternatif yang cukup potensial untuk diteliti. Pada penelitian ini, limbah yang dipilih yaitu batu onyx. Limbah onyx berasal dari Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Di sekitar Desa Gamping,limbah batu onyx sangat melimpah namun pemanfaatannya kurang maksimal oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu timbul pemikiran untuk memanfaatkan limbah tersebut sebagai pengganti agregat kasar pada campuran beton. Bentuk fisik dari batu onyx ini yaitu berwarna putih bening, tembus cahaya, memiliki permukaan yang tajam dan memiliki pori-pori yang sangat rapat. Karena salah satu ciri dari batu onyx ini yaitu memiliki pori yang rapat, maka diambil variasi FAS (faktor air semen) yang digunakan yaitu 0.4, 0.5 dan 0.6. Sebagai perbandingannya dalam penelitian ini juga akan dibuat beton normal dengan FAS yang sama dengan beton onyx. Dalam penelitian ini akan dicari tahu pengaruh dari penggunaan batu onyx sebagai agregat kasar terhadap kuat tarik belah beton. Dari hasil penelitian ini kuat tarik belah antara beton dengan agregat kasar batu onyx dan batu pecah memiliki perbedaan yang tidak terlalu jauh. Dengan nilai kuat tarik belah rata-rata pada FAS 0.4 sebesar 2.66 Mpa untuk beton dengan batu onyx sebagai agregat kasar dan 3.13 Mpa untuk beton dengan kerikil sebagai agregat kasar, kuat tarik belah rata-rata pada FAS 0.5 sebesar 1.96 Mpa untuk beton dengan batu onyx sebagai agregat kasar dan 2.30 Mpa untuk beton dengan kerikil sebagai agregat kasar dan untuk kuat tarik belah rata-rata pada FAS 0.6 1.83 Mpa untuk beton dengan batu onyx sebagai agregat kasar dan 1.59 Mpa untuk beton dengan kerikil sebagai agregat kasar.