Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada zaman sekarang ini menyebabkan konsumsi akan bahan bakar sebagai penghasil energi semakin tinggi. Pemenuhan energi tersebut sebagian besar berasal dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui dan ketersediaannya yang semakin menipis. Salah satu alternatif energi yang dapat menggantikan fungsi dari bahan bakar fosil yaitu minyak biji bunga matahari (Helianthus Annuus). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan larutan Rhodium terhadap karakteristik pembakaran droplet minyak biji bunga matahari. Rhodium sebagai bahan pelarut tidak beracun dan memiliki aktivitas tinggi dalam reaksi adisi. Penambahan larutan Rhodium sebagai katalis nantinya dapat mempercepat reaksi pembakaran pada bahan bakar. Pada penelitian ini juga dilihat karakteristik pembakaran dengan variasi penambahan persentase larutan Rhodium pada minyak biji bunga matahari. Sehingga perlu dilakukannya penelitan tentang pengaruh penambahan larutan Rhodium terhadap pembakaran droplet minyak biji bunga matahari. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa pembakaran tanpa Rhodium membutuhkan waktu selama 9.04s sedangkan hasil tercepat yaitu dengan penambahan Rhodium sebanyak 0.01ml ignition delay menjadi 7.40s. Ignition delay pada suatu proses pembakaran juga harus diperhatikan karena semakin lama ignation delay pada suatu bahan bakar semakin sulit bahan bakar untuk terbakar sehingga terjadi pembakaran yang tidak sempurna. Hal tersebut dapat menimbulkan keadaan yang tidak dikehendaki seperti knocking dan pre-ignation yang memungkinkan timbulnya gangguan dan kerusakan pada kendaraan. Penambahan larutan Rhodium berpengaruh terhadap burning rate, sehingga mempercepat reaksi pembakaran. Rhodium membuat molekul minyak biji bunga matahari menjadi lebih bermuatan dan lebih mudah berdifusi dengan oksigen pada saat reaksi pembakaran. Pada minyak biji bunga matahari tanpa katalis terbakar selama 0.69 mm2/s sedangkan dengan penambahan larutan Rhodium sebanyak 0.01 ml dapat terbakar selama 1.01 mm2/s.