Daftar Isi:
  • PT.Tiara Kurnia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada industri pupuk khususnya pupuk organik dikabupaten Malang. Dalam proses produksinya masih menggunakan mesin semi automatic sehingga masih terdapat aktivitas manual manusia. Perusahaan telah menerapkan SMK3, namun dari pihak manajemen perusahaan merasa banyak keluhan dari pekerja tentang kesehatan dalam beberapa bulan terakhir yang pasti akan berpengaruh terhadap produktifitas yang berlangsung setiap harinya. Dari data kecelakaan yang terjadi pada tahun 2014-2015 menunjukan bahwa sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada PT.Tiara Kurnia belum berjalan dengan baik. Untuk memperbaiki sistem yang telah berjalan, perusahaan harus mengadakan evaluasi pada sistem perusahaan. Baik dari faktor lingkungan, pekerja maupun sistem perusahaan yang sudah berjalan. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode Hazard Identification and Risk Assesment (Hira) sebagai langkah awal untuk menentukan peringkat atau rank tertinggi dari dampak yang didapatkan dari setiap kegiatan para pekerja. Dan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) Untuk mengetahui penyebab masalah dari dampak yang memiliki risiko tertinggi. Dari kedua metode tersebut data yang digunakan adalah data kecelakaan kerja serta dokumentasi langsung pada area produksi PT.Tiara Kurnia. Kemudian setelah diketahui nilai dampak tertinggi pada setiap kegiatan para pekerja di setiap unitnya. Dilakukan pencarian akar masalah dari setiap dampak untuk mengetahui solusi atau perbaikan seperti apa yang sesuai dengan keadaan sistem yang berlaku di PT. Tiara Kurnia Hasil dari perhitungan perankingan dengan menggunakan metode Hira menunjukan bahwa dari 12 kegiatan yang dilakukan pekerja didapatkan 6 dampak dengan risiko tertinggi yaitu Keseleo, Gangguan pernafasan, teriris/tergores, luka bakar, Dehidrasi, dan terpeleset/terjatuh/tersandung. Dari ke enam dampak tersebut dilakukan analisa lebih lanjut dengan menggunakan metode RCA untuk mengetahui apa penyebab dari ke enam dampak tersebut. Didapatkan hasil pada dampak keseleo disebabkan oleh kelehan (Fatigue), dan sikap pekerja (Human Error). Pada dampak gangguan pernafasan disebabkan oleh pekerja tidak menggunakan APD, aroma bahan baku menyengat, dan sirkulasi buruk. Pada dampak teriris/tergores disebabkan oleh sikap pekerja (Human Error), dan alat-alat pekerja banyak yang rusak. Pada dampak luka bakar disebabkan oleh sikap pekerja (Human Error), dan kondisi lingkungan yang tidak aman. Pada dampak dehidrasi disebabkan oleh temperatur ruangan meningkat, sirkulasi dalam ruangan tidak sempurna, dan kelelahan (fatigue). Pada dampak terpeleset/terjatuh/tersandung disebabkan oleh sikap pekerja (Human Error), kondisi lingkungan tidak aman, dan sistem penyimpanan yang belum baik.