Perencanaan Produksi Jus Cacing Berkendala Pada Proses Fermentasi Dengan Waktu Probabilistik
Main Author: | Meisari, Intan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144588/1/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/144588/ |
Daftar Isi:
- Sentra budidaya cacing tanah CV. Rimba Alam Jaya (CV. RAJ) yang terletak di Sukun, Malang menghasilkan dua produk utama yaitu cacing segar dan kascing (bekas cacing). CV. RAJ memiliki produk baru yaitu jus cacing yang merupakan produk yang pertama kali ada di Indonesia. Jus cacing memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan cacing segar sehingga permintaan jus cacing terus meningkat dan membuat CV. RAJ mengubah arah bisnisnya dari budidaya cacing tanah menjadi industri jus cacing pertama di Indonesia. Nantinya setiap cacing yang siap dipanen akan langsung dijus dan tidak akan ada lagi persediaan cacing dalam bentuk cacing segar. Pada akhir tahun 2016, tepatnya pada bulan September, Oktober, dan November 2016, CV. RAJ akan memproduksi 13.240 liter jus cacing selama bulan tersebut yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan dan mempromosikan produk tersebut di area Jawa Timur. Target produksi tersebut merupakan empat kali lipat dari jumlah yang mampu diproduksi saat ini yaitu 3375 liter jus setiap bulan. Proses produksi jus cacing membutuhkan waktu lama yaitu sekitar satu bulan dan salah satu prosesnya bersifat probabilistik yang terjadi pada proses fermentasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan perencanaan produksi menggunakan konsep probabilitas dan pengendalian produksi menggunakan gantt chart untuk meninjau apakah fasilitas produksi yang ada saat ini dapat digunakan untuk mencapai target produksi atau tidak. Penelitian ini dimulai dengan menggambarkan proses produksi jus cacing dan menjelaskan dimana letak probabilistik dari proses tersebut. Selanjutnya melakukan pengumpulan dan pengujian data dengan melakukan pendugaan distribusi pada data lama waktu fermentasi jus cacing. Kemudian menghitung probabilitas terjadinya waktu fermentasi dengan menghitung luas kurva distribusinya dan mengubah nilai probabilitas ke dalam angka numerik berdasarkan konsep distribusi relatif. Setelah itu membuat alternatif jadwal produksi menggunakan gantt chart dengan lama waktu fermentasi prediksi. Terdapat empat jadwal produksi yang dibuat, yaitu jadwal produksi dengan kapasitas yang ada (alternatif 1), jadwal produksi dengan jumlah produksi konstan setiap hari (alternatif 2), jadwal produksi dengan jumlah produksi konstan setiap dua hari sekali (alternatif 3), dan jadwal produksi dengan jumlah produksi konstan setiap tiga hari sekali (alternatif 4). Berdasarkan alternatif jadwal produksi pertama, kapasitas yang ada saat ini tidak mampu mencapai target produksi, sedangkan alternatif kedua, ketiga, dan keempat dapat mencapai target produksi. Dari ketiga alternatif tersebut yang membutuhkan biaya terendah adalah alternatif kedua dengan biaya Rp 30.360.000 dengan menambahkan 64 reaktor tanpa penambahan kompor. Alternatif ketiga membutuhkan biaya sebesar Rp 38.310.000 dengan menambahkan 62 reaktor dan 2 kompor. Alternatif keempat membutuhkan biaya sebesar Rp 36.340.000 dengan menambahkan 58 reaktor dan 3 kompor. Oleh sebab itu, alternatif jadwal produksi terbaik adalah alternatif 2.