Pengaruh jenis cutting tool dan cutting fluid pada proses conventional turning terhadap kekasaran permukaan baja AISI 1045
Daftar Isi:
- Dalam proses bubut terdapat beberapa parameter pemotongan logam yang mempengaruhi hasil dari kualitas suatu benda kerja terutama pada kekasaran permukaan. Kekasaran merupakan penyimpangan pada proses pembubutan. Adapun kekasaran permukaan pada suatu produk permesinan memang memiliki pengaruh dalam perencanaan suatu komponen mesin, seperti masalah penyebaran pelumasan, keausan, tingkat kepresisian dan sebagainya. Pemilihan jenis cutting tool yang sesuai dan cutting fluid yang baik juga salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kekasaran permukaan. Maka perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh jenis cutting tool dan jenis cutting fluid untuk mengetahui nilai kekasaran permukaan. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai kekasaran permukaan dilakukan dengan metode experimental nyata. Jenis cutting tool yang digunakan yaitu Karbida Sandvik (84,7 HRC), Karbida Widia (81,7 HRC), dan kondisi pembubutan tanpa cutting fluid, jenis cutting fluid Turalik (SAE 10,SAE 30). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan adanya pengaruh dari jenis cutting tool. Dihasilkan nilai rata-rata kekasaran permukaan terendah 1,94 μm pada cutting tool Karbida Sandvik pada semua kondisi pemotongan. Proses pembubutan akan lebih baik jika menggunakan pahat dengan kekerasan yang lebih tinggi, karena menjadikan beban pada proses penyayatan benda kerja akan semakin kecil, karena pahat tidak terlalu bergetar saat melakukan penyayatan benda kerja, sehingga benda kerja mengalami defleksi yang tidak begitu besar yang mengakibatkan tingkat kekasaran permukaan akan menurun. Dari semua kondisi pemotongan jenis cutting fluid Turalik SAE 30 dihasilkan nilai kekasaran permukaan terendah 1,94 μm. Dengan adanya penambahan cutting fluid akan menurunkan gesekan antara pahat dan benda kerja sehingga gaya potong pun akan menurun dan tingkat kekasaran permukaannya menurun. Dengan viskositas yang lebih tinggi memiliki sifat pendinginan dan ketahanan panas yang lebih baik, sehingga panas yang dihasilkan dari gesekan antara mata pahat dan benda kerja akan semakin berkurang maka akan menurunkan nilai kekasaran permukannya.