Pengaruh Rasio Tulangan Longitudinal dan Letak Lap Splice terhadap Daktilitas Kolom Bertulangan Ringan akibat Beban Siklik

Main Author: Kurniasari, DesiPutri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/144530/1/PENGANTAR.pdf
http://repository.ub.ac.id/144530/2/SAMPUL_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/144530/3/TOTAL.pdf
http://repository.ub.ac.id/144530/
Daftar Isi:
  • Kolom memiliki fungsi utama sebagai penyalur beban-beban bangunan dari atas hingga ke pondasi. Jika kolom mengalami suatu kegagalan, maka kemungkinan gagalnya keseluruhan bangunan juga tinggi. Pada saat terjadi gempa keruntuhan mendadak pada kolom sangatlah dihindari. Sebagai daerah dengan potensi gempa yang tinggi, komponen struktur bangunan di Indonesia harus berasio tulangan longitudinal lebih dari 1%. Namun masih terdapat bangunan tua dan rumah tinggal dengan rasio tulangan longitudinal pada kolom kurang dari 1% atau biasa disebut dengan kolom bertulangan ringain karena kurangnya pengetahuan tentang struktur.. Disisi lain, kerap muncul bangunan bertingkat yang mengharuskan penggunaan lap splice pada kolom untuk dapat meneruskan tulangan, dimana peletakan lap splice yang tidak tepat dapat mempengaruhi kegagalan suatu kolom. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku kolom bertulangan ringan dengan lap splice akibat gempa, perilaku yang dimaksud adalah daktilitas perpindahan. Kolom yang diuji berjumlah 4 buah dengan ukuran 150x160 mm dengan mutu beton (f’c) 25 MPa dan tinggi kolom 640 mm. Terdapat dua variasi pada penelitian ini yaitu: variasi rasio tulangan longitudinal (0.8% dan 1.1%) dan letak lap splice (di bawah kolom dan di tengah kolom), dimana panjang lap splice yang digunakan sebesar 200 mm untuk tulangan rasio 0.8% dan 250 mm untuk tulangan rasio 1.1%. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban aksial konstan sebesar 0.1 Pu dan beban siklik hingga kolom melewati keruntuhan beban lateral dengan metode displacement control, dimana untuk drift 0-2%, kenaikan drif tiap siklusnya sebesar 0.25% sedangkan untuk drift di atas 2% kenaikan siklus yang diberikan sebesar 0.5% Data yang dicatat untuk analisis daktilitas perpindahan berupa data beban dan perpindahan tiap siklusnya. Hasil eksperimental dari penelitian ini menunjukkan bahwa kolom dengan rasio tulangan longitudinal 0.8% memiliki daktilitas yang jauh lebih besar dari kolom dengan rasio 1.1% dengan peningkatan sekitar 24% - 88%, sedangkan kolom dengan letak lap splice di tengah memiliki daktilitas lebih besar dari kolom dengan letak lap splice di bawah dengan peningkatan sebesar 0.8%-14% , meskipun perbedaannya tidak signifikan.