Pengolahan Air Sungai Menggunakan Desain Eksperimen Taguchi untuk Menurunkan Tingkat Kekeruhan. (Studi Kasus: Sungai Brantas Jalan Muharto Kota Malang
Main Author: | Alfira, Elsya Dhana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144512/1/Skripsi_Elsya_Dhana_Alfira_125060707111051.PDF http://repository.ub.ac.id/144512/ |
Daftar Isi:
- Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi masyarakat, kebutuhan air juga mengalami peningkatan. Hal tersebut membuat masyarakat beralih ke alternatif lain dalam memenuhi kebutuhan air bersih, salah satunya yaitu dengan pemanfaatan air sungai. Akan tetapi, kondisi air sungai di Indonesia masih tergolong sangat buruk karena adanya berbagai pencemaran, termasuk diantaranya yaitu Sungai Brantas. Air sungai yang tercemar menyebabkan air menjadi keruh, berbau tidak sedap, dan mengandung banyak bakteri sehingga tidak layak untuk digunakan. Sampel awal yang diuji pada DAS Brantas yang mengalir di Jalan Muharto Kota Malang menunjukkan tingkat kekeruhan sangat jauh dari standar air bersih, dimana tingkat kekeruhan air sungai mencapai rata-rata 89.1 NTU dengan standar maksimal yang diperbolehkan adalah 25 NTU. Pada penelitian ini dilakukan eksperimen menggunakan metode Taguchi dengan Orthogonal Array L9(34). Penelitian ini menggunakan 4 faktor dan 3 level faktor (jenis pasir: pasir bangunan, pasir silika, pasir zeolit; jenis arang: arang batok kelapa, arang kayu, arang sekam padi; ketebalan lapisan pasir: 20cm, 10cm, 5cm; dan ketebalan lapisan arang: 30cm, 15cm, dan 10cm) dan 9 perlakuan. Objek yang diteliti adalah “Daerah Aliran Sungai Brantas” yang mengalir di Jalan Muharto Kota Malang. Penelitian berlangsung pada bulan Oktober 2015 hingga Maret 2016. Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekeruhan air dan menentukan setting level optimal dalam susunan alat penyaring air sehingga dapat menurunkan tingkat kekeruhan air sungai yang nantinya digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan hasil eksperimen, diketahui bahwa keempat faktor yang digunakan berpengaruh terhadap penurunan tingkat kekeruhan dengan nilai F-Ratio lebih dari F tabel untuk nilai rata-rata dan SNR. Namun hanya faktor jenis pasir dan jenis arang yang memiliki kontribusi besar yaitu 28.91% dan 45.33%, sedangkan untuk faktor ketebalan lapisan pasir dan lapisan arang tidak memiliki kontribusi yang besar yaitu hanya 12.60% dan 12.83%. Untuk faktor dan level yang optimal adalah faktor A level 2 (pasir silika), faktor B level 2 (arang kayu), faktor C level 3 (ketebalan lapisan pasir 5cm), dan faktor D level 2 (ketebalan lapisan arang 15cm). Hasil yang didapat pada eksperimen Taguchi nilai rata-rata dan SNR kekeruhan prediksi sebesar 4.02 NTU dan 0 NTU, sedangkan pada eksperimen konfirmasi nilai rata-rata dan SNR kekeruhan sebesar 3.68 NTU dan 0 NTU. Perbandingan hasil eksperimen Taguchi dan eksperimen konfirmasi menunjukkan penurunan pada rata-rata dan variabilitasnya. Dengan demikian kombinasi optimal faktor-faktor tersebut terbukti dapat menurunkan tingkat kekeruhan air sungai.