Daftar Isi:
  • Usaha beternak ayam broiler merupakan usaha yang mudah dikembangkan, hanya dalam waktu 6-8 minggu hingga ayam siap panen. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemeliharaan ayam broiler yaitu kesehatan dan bobot badan ayam. Pemberian pakan dengan kualitas yang baik dan kuantitas yang cukup akan mempengaruhi tumbuh kembang ayam broiler. Selama ini peternak hanya menggunakan pakan komersial sebagai pakan utama ayam broiler. Akan tetapi penggunaan pakan komersial yang harganya mahal membuat peternak tidak bisa melanjutkan usahanya, sehinga perlu dilakukan penelitian terhadap pemberian nutrisi tambahan sebagai pengganti sebagian pakan komersial. Pada penelitian ini dilakukan penyusunan kombinasi dan komposisi nutrisi tambahan yang berupa tepung bungkil kelapa, tepung kunyit, tepung onggok/ketela, dan tepung bungkil kedelai sebagai pengganti sebagian pakan komersial. Metode Taguchi L9(34) dengan karakteristik kualitas Larger The Better digunakan untuk menyusun kombinasi dan komposisi nutrisi tambahan untuk mendapatkan bobot badan ayam broiler yang optimal. Selain itu dilakukan perbandingan rata-rata bobot badan ayam broiler, jumlah pakan yang dikonsumsi, biaya yang dikeluarkan untuk pakan ayam broiler, serta keuntungan yang diperoleh dari penjualan ayam broiler antara peternak di Kabupaten Blitar dengan peternakan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui kombinasi level optimal yang dipilih yaitu Faktor A level 2 (Penambahan tepung bungkil kelapa sebanyak 10%), Faktor B level 1 (Penambahan Tepung Kunyit sebanyak 0.02%), Faktor C level 1 (Penambahan tepung onggok/ketela sebanyak 5%), serta Faktor D level 2 (Penambahan Tepung Bungkil Kedelai sebanyak 0.8%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Mann Withney Test diketahui rata-rata bobot badan ayam broiler pada peternak umum lebih tinggi dibandingkan hasil penelitian Taguchi. Kebutuhan pakan rata-rata per ekor ayam hasil penelitian Taguchi lebih besar 60,5 gram dibandingkan peternak umum. Hasil tersebut membuktikan bahwa dalam penelitian ini ayam memiliki nafsu makan yang lebih baik, namun peningkatan nafsu makan tersebut tidak berpengaruh terhadap peningkatan bobot badan ayam. Pemberian nutrisi tambahan yang tidak memberikan pengaruh terhadap bobot badan rata-rata ayam broiler dikarenakan jumlah nutrisi tambahan yang dikombinasikan dalam penelitian hanya bekisar 15% dari jumlah pakan yang diberikan sehingga jumlah pakan komersial lebih mempengaruhi peningkatan bobot badan ayam broiler, selain itu ukuran kandang dan lingkungan yang tidak sama antara penelitian dan peternak umum memungkinkan ayam dapat leluasa bergerak dan mengeluarkan banyak tenaga dibandingkan pada kondisi peternak umumnya. Biaya yang dibutuhkan untuk pakan yang dikonsumsi ayam pada penetian Taguchi lebih rendah yaitu dengan selisih Rp. 617,00 harga yang lebih rendah tersebut dikarenakan adanya nutrisi tambahan sebagai pengganti sebagian pakan komersial yang harganya relatif lebih murah. Akan tetapi keuntungan yang didapatkan dari hasil penjualan ayam broiler peternak umum lebih besar dengan selisih Rp. 10.723,00/ekor dibandingkan penelitian Taguchi.