Simulasi Arus Lalu Lintas Persimpangan Jalan dengan Software ARENA untuk Mengurangi Durasi Antrian Kendaraan
Daftar Isi:
- Persimpangan Jalan MT. Haryono Jalan Gajayana, Malang merupakan salah satu persimpangan padat yang belum memiliki ATCS (Area Traffic Control System). Kemacetan yang sering terjadi di persimpangan ini disebabkan volume kendaraan yang tinggi sehingga dibutuhkan pengendalian lalu lintas. Salah satu pengendalian lalu lintas yang dapat dilakukan adalah rekayasa durasi lampu lalu lintas dengan simulasi dan bantuan software ARENA 5.0. Masalah yang akan dianalisis dari model dibagi menjadi dua bagian, yaitu simulasi dan perhitungan MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia). Dalam simulasi, masalah yang dianalisis adalah number out yang merupakan jumlah kendaraan keluar yang ingin ditingkatkan, serta waiting time yang merupakan waktu tunggu antrian yang ingin dikurangi, sedangkan untuk MKJI masalah yang dianalisis adalah derajat kejenuhan yang ingin dikurangi. Dalam pemodelannya, lalu lintas persimpangan ini dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan waktu pengamatan yang memiliki karakteristik volume kendaraan yang berbeda, yaitu pengamatan pagi (06.00-08.00), siang (12.00-13.00), dan sore (16.00-18.00). Penelitian ini dilakukan dengan metode Simulasi Discrete-event dimana arus lalu lintas Persimpangan Jalan MT. Haryono Jalan Gajayana, Malang dimodelkan secara diskrit. Penelitian ini dimulai dengan menggambarkan sistem arus lalu lintas secara deskriptif, identifikasi elemen-elemen simulasi, dan kemudian membuat model konseptual dengan Activity Cycle Diagram (ACD). Selanjutnya melakukan pengumpulan dan pengujian data dengan uji independent. Selanjutnya menentukan distribusi dan parameter data dengan Chi-Squared Goodness of Fit Test. Kemudian membangun model simulasi dengan software ARENA 5.0. Setelah model simulasi lolos verifikasi dan validasi, maka dapat melakukan perancangan skenario yang meliputi identifikasi kondisi model eksisting dan sumber masalah, inisialisasi dengan perhitungan MKJI, dan penentuan solusi. Solusi yang dapat diterapkan dalam skenario adalah dengan mengurangi waktu siklus, penyesuaian waktu hijau, dan penerapan kebijakan lalu lintas. Berdasarkan hasil simulasi, dari tiga skenario yang diterapkan, skenario terbaik adalah skenario 3 untuk masing-masing waktu pengamatan. Pada pengamatan pagi, waiting time pada ruas Jalan MT. Haryono Timur, Gajayana, dan MT. Haryono Barat turun dari kondisi eksisting yaitu 16,2718; 16,9107; dan 15,4621 menjadi 9,4859; 5,2266; dan 9,4859 detik. Pada pengamatan siang, waiting time pada ruas Jalan MT. Haryono Timur, Gajayana, dan MT. Haryono Barat turun dari kondisi eksisting yaitu 19,1359; 17,0733; dan 14,6334 menjadi 4,7672; 8,2051; dan 9,3300 detik. Pada pengamatan sore, waiting time pada ruas Jalan MT. Haryono Timur, Gajayana, dan MT. Haryono Barat turun dari kondisi eksisting yaitu 340,67; 18,8284; dan 15,1556 menjadi 4,8850; 10,7391; dan 7,3570 detik. Kendati number out skenario 3 lebih sedikit daripada kondisi eksisting, namun tujuan utama dari penelitian ini adalah mengurangi durasi antrian sehingga skenario yang terbaik adalah skenario 3.