Daftar Isi:
  • Pembuatan penampungan air atau yang lebih dikenal dengan waduk adalah bangunan yang dibangun dengan fungsi utama menampung air hujan dan debit sungai. Waduk Krueng Seulimeum adalah waduk yang difungsikan untuk menampung kelebihan air hujan dan debit sungai Seulimeum, untuk kemudian disimpan. Waduk Krueng Seulimeum diprioritaskan untuk air irigasi pada daerah irigasi Seulimeum dengan pola tata tanam yang direncanakan. Masalah utama dari pengoperasian waduk adalah untuk menyeimbangkan antara debit yang masuk (inflow) dan debit yang keluar (Outflow) disamping keandalan operasi waduk dalam melayani kebutuhan daerah irigasi. Tujuan dan manfaat pengoperasian waduk adalah untuk menganalisa manfaat potensi air yang ada di waduk untuk kebutuhan daerah irigasi dengan pola operasi yang terencana berdasarkan keandalan debit inflow dan untuk mempersiapkan agar waduk dengan beberapa kondisi debit inflow dapat selalu memasok air secara cukup. Dalam proses pembuatan studi ini menggunakan data-data sekunder antara lain data curah hujan, klimatologi, kapasitas aliran filtrasi (rembesan) dan karakteristik waduk. Data curah hujan dan klimatologi digunakan untuk input data untuk mengetahui kebutuhan air daerah irigasi (PTT). Dalam simulasi operasi waduk menggunakan semua input data tersebut didapatkan debit outflow dengan luasan daerah irigasi yang dapat diairi waduk, serta menentukan keandalan waduk diatas 80%. Dalam penentuan pedoman lepasan pola operasi waduk (Rule Curve) menggunakan aturan operasi berdasarkan tampungan. Dari hasil perhitungan kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Seulimeum dengan pola tata tanam sistem golongan dalam setahun rata-rata 0,384 liter/detik/ha. Debit inflow dengan beberapa kondisi keandalan (26,02%, 50,68%, 75,34%, 80%, 97,3%) rata-rata 7,380 m3/det. Dari perhitungan simulasi operasi waduk didapat debit outflow yang dikeluarkan waduk Seulimeum, dengan beberapa kondisi keandalan (26,02%, 50,68%, 75,34%, 80%, 97,3%) berkisar antara 4,093 – 7,364 m3/det, dengan luas lahan rata-rata yang mampu diairi 5819,26 ha. Keandalan waduk 68,81% - 95,33 %. Pedoman lepasan pola operasi waduk yang menggunakan aturan operasi berdasarkan tampungan, didapatkan batas minimum tampungan waduk berkisar 0% - 90% dengan prosentase lepasan berdasarkan total kebutuhan berkisar 10%-100%