Optimasi Bit error rate dan Q factor Pada Free space optic Communication System Berdasarkan Variasi Modulasi Eksternal dan Line Coding
Daftar Isi:
- Free Space Optic (FSO) adalah sistem komunikasi yang menggunakan sumber cahaya berupa LED atau LASER dan meneruskannya ke penerima menggunakan media propagasi atmosfer. Pada proses propagasi cahaya di atmosfer terdapat kendala yang dihadapi yaitu redaman akibat adanya absorption, scattering dan turbulensi atmosfer yang menyebabkan sintilasi. Di daerah tropis, kondisi cuaca hujan lebat adalah penyebab utama gangguan atenuasi pada sistem komunikasi FSO. Faktor intensitas hujan mampu melemahkan daya laser dan menyebabkan kinerja FSO menurun. Optimasi pada parameter bit error rate dan Q factor dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatan kualitas kinerja dari sistem komunikasi FSO dibutuhkan. Optimasi parameter bit error rate dan Q factor dapat dilakukan dengan memperbaiki arsitektur jaringan sistem FSO seperti, panjang gelombang, daerah transmitter, daerah receiver, dan jarak antara pemancar dan penerima. Sehingga pada penelitian ini penulis akan mengoptimasi parameter bit error rate dan Q factor pada sistem FSO berdasarkan variasi modulasi eksternal dan line coding di cuaca cerah dan hujan lebat pada daerah tropis. Penelitian dilakukan dengan cara simulasi menggunakan software optisystem v 7.0. Menguji setiap variasi signal generator RZ dan NRZ, modulator eksternal Mach Zehnder dan Electroabsorption, photodetector APD dan PIN, atenuasi cuaca, power input, dan responsivitas photodetector saat kondisi cuaca cerah dan hujan lebat di daerah tropis. Pengujian dilakukan pada panjang gelombang 1550 nm, bit rate 40 Gbps. Atenuasi cuaca cerah yang digunakan 0,233 dB/km dan cuaca hujan lebat 19,28 dB/km. Hasil penelitian menunjukkan bahwa optimasi sistem FSO pada cuaca cerah dapat dilakukan dengan power input terendah 8 dBm namun sudah menghasilkan nilai BER dibawah 10-9 yaitu 6,39084x10-12 dengan Q-factor 6,73958. Komponen yang digunakan yaitu CWLaser, modulator eksternal Mach Zehnder modulator, line coding NRZ, photodetector APD pada bit rate 40 Gbps, atenuasi 0,233 dB/km, dan responsivitas APD 6 (A/W). Sedangkan optimasi saat cuaca hujan lebat dapat dilakukan dengan power input terendah 16 dBm namun sudah dapat menghasilkan nilai BER dibawah 10-9 yaitu 2,83337x10-12 dengan Q-factor 6,8563. Komponen yang digunakan CWLaser, modulator eksternal Mach Zehnder modulator, line coding NRZ, photodetector APD. Sistem FSO kombinasi 6 menggunakan bit rate 40 Gbps, saat cuaca hujan lebat dengan atenuasi 19,28 dB/km, dan responsivitas APD 9 (A/W).