Daftar Isi:
  • Pamekasan merupakan salah satu kota kecil diantara kota-kota lainnya berada di Indonesia, lebih tepatnya di Provinsi Jawa Timur yang memiliki bangunan tua dalam periode sejarah peninggalan kolonial Belanda. Seiring berjalannya waktu, bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai historis tinggi lambat laun musnah dan hancur karena kurangnya tanggung jawab dan penjagaan maksimal pada bangunan-bangunan tua yang memiliki nilai historis/sejarah. Padahal dengan hancurnya bangunan bersejarah sama halnya dengan memusnahkan salah satu cermin untuk mengenali sejarah dan budaya pada masa lampau. Tujuan studi ini adalah untuk menentukan arahan strategi pelestarian untuk bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim Pamekasan. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis kualitatif dengan pendekatan tiga metode, yaitu metode deskriptif analisis, metode evaluatif, dan metode development. Hasil dari studi dililihat dari elemen-elemen bangunan sesuai karakter arsitektural, yakni karakter spasial, karakter visual, dan karakter struktural bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim Pamekasan. Visual bangunan Kantor Bakorwil IV Jatim Pamekasan mengalami penambahan-penambahan material dan elemen baru, namun karakter asli dari bangunan tetap terlihat dan tidak merubah karakter asli bangunan. Arahan pelestarian untuk elemen-elemen bangunan diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan potensial, yaitu potensial tinggi, potensial sedang, dan potensial rendah. Setelah tiap elemen-elemen bangunan diklasifikasikan sesuai tingkatan potensial, maka selanjutnya dari tiap tingkatan potensial menentukan arahan strategi pelestarian elemen-elemen bangunan.