Citra kawasan cagar budaya Trowulan di Desa Trowulan dan Desa Sentonorejo, Kabupaten Mojokerto
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat menganai citra kawasan atau identitas kawasan cagar budaya Trowulan, kualitas dan kepentingan untuk menentukan upaya atau arahan pengembangan yang dapat ditetapkan kedepannya. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan citra kawasan yang memiliki sense, sehingga dapat menjadi identitas dan karakter kawasan cagar budaya Trowulan. Desa Trowulan dan Desa Sentonorejo menjadi objek studi didasarkan karena kedua desa merupakan desa yang memiliki kandungan situs yang banyak dan memiliki tingkat kepadatan linggan atau arca yang tinggi. Sementara Kecamatan Trowulan merupakan wilayah yang dapat menggambarkan dan mengingatkan kembali dengan kebesaran akan Kerajaan Majapahit. Peninggalan Kerajaan Majapahit yang banyak ditemukan pada Kecamatan Trowulan merupakan suatu hal yang perlu dilestarikan sehingga setiap generasi dapat mengetahuinya. Keberadaan situs dapat memberikan karakter dan identitas bagi Kecamatan Trowulan. Masyarakat yang menjadi pengguna kawasan perlu untuk diketahui pandangan atau persepsinya mengenai kawasan tersebut sehingga akan mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam melestarikan warisan budaya. Dalam penelitian ini menggunakan empat analisis, yaitu pemetaan kognitif, penilaian makna kultural, pemaknaan kawasan, dan Importance Peformance Analysis (IPA). Hasil akhir dari penelitian citra Kawasan Cagar Budaya Trowulan di Desa Trowulan dan Desa Sentonorejo adalah kawasan cagar budaya Trowulan memiliki citra positif sebagai kawasan yang mempunyai nilai sejarah. Dengan memiliki 6 elemen bangunan dan lingkungan pembentuk identitas di kawasan cagar budaya Trowulan yaitu, Kolam Segaran, Museum Trowulan, Pendopo Agung Trowulan, Situs Kedaton, Lantai segienam, dan Kompleks Makam Troloyo.