Analisis Beban Kerja dengan Metode Stopwatch Time Study Untuk Penentuan Jumlah Operator Optimal
Main Author: | Notopramono, Hanna |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144333/7/Skripsi_-_Hanna_Notopramono_-_115060700111081.pdf http://repository.ub.ac.id/144333/ |
Daftar Isi:
- Setiap perusahaan tentu ingin meningkatkan produktivitasnya, khususnya adalah produktivitas pekerja. Perusahaan harus dapat menyesuaikan aktivitas pekerja dengan waktu yang tersedia. Hal tersebut berkaitan dengan beban kerja yang merupakan kemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Apabila beban kerja yang diberikan berlebihan akan melebihi kapasitas waktu pekerja, sedangkan beban kerja yang kurang dapat menimbulkan idle time yang merugikan perusahaan karena menurunnya produktivitas. PT. Otsuka Indonesia merupakan perusahaan manufaktur farmasi yang berusaha untuk selalu meningkatkan produktivitasnya. Namun pada divisi Inspection dan Packaging terdapat ketidakrataan beban kerja pada operator yang ditandainya dengan terjadinya idle time pada operator. Oleh karena itu perlu adanya suatu perhitungan beban kerja guna mengetahui beban kerja yang diterima oleh pekerja dan untuk menentukan jumlah pekerja optimal yang dibutuhkan. Penelitian ini menentukan waktu baku dan penentuan jumlah pekerja optimal pada divisi Inpection dan Packaging, PT. Otsuka Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan beberapa metode. Metode Stopwatch Time Study (STS) digunakan untuk mengukur waktu kerja dengan menambahkan performance rating serta allowance sehingga menghasilkan waktu baku pekerjaan. Selanjutnya dilakukan Workload Analysis (WLA), yaitu perhitungan beban kerja dengan memperhitungkan total waktu aktivitas yang dibutuhkan dengan waktu yang tersedia. Selanjutkan dilakukan analisa mengenai beban kerja setiap operator. Apabila terdapat beban kerja yang terlalu rendah atau diatas 100%, maka dilakukan perubahan jumlah pekerja pada stasiun kerja tersebut. Dengan metode tersebut didapatkan usulan jumlah pekerja optimal untuk setiap stasiun kerja. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa beban kerja pekerja pada setiap stasiun kerja masih belum optimal. Maka dari itu dilakukan penentuan jumlah operator optimal dengan menghitung beban kerja, job analysis, dan pemindahan elemen kerja dengan Yamazumi Chart. Pada stasiun kerja blowing dilakukan pengurangan 1 operator, yang mana elemen kerja kedua operator dibebankan hanya pada 1 operator. Pada stasiun kerja inspeksi 1 dilakukan penambahan 1 operator, yang mana operator tambahan melakukan elemen kerja yang sama dengan operator lainnya. Pada stasiun kerja wrapping dilakukan penambahan 2 operator, yang mana dijadikan helper operator wrapping dengan memindahkan sebagian elemen kerja operator wrapping kepada helper dengan menggunakan Yamazumi Chart. Pada stasiun kerja inspeksi 2 dilakukan pengurangan 1 operator, sehingga beban kerja seluruhnya dilimpahkan pada 1 operator. Sedangkan pada stasiun kerja packaging dilakukan pengurangan 1 operator, yang mana elemen kerja operator 2 dan 3 dibebankan pada 1 operator saja.