Daftar Isi:
  • PT. Setia Kawan Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri air minum dalam kemasan (AMDK), yang masih dihadapkan pada permasalahan kualitas produk khususnya pada proses pengemasan. Cacat pengemasan yang terjadi mencapai 0,33% dari jumlah produk jadi. Sedangkan, standar cacat yang ditetapkan oleh manajemen adalah 0,15%. Cacat lid merupakan cacat yang paling banyak terjadi, dimana cacat ini terjadi dikarenakan faktor yang berkaitan dengan setting mesin. Selain itu, cacat lid yang terjadi juga berpengaruh terhadap jumlah cacat cup karena lid dan cup merupakan satu kesatuan sehingga apabila terjadi kecacatan pada lid maka cup juga akan ikut di-reject. Dari hal tersebut, maka perlu memprioritas perbaikan pada cacat lid. Dalam mengatasi permasalah tesebut, maka dilakukan peningkatan kualitas pengemasan dengan menggunakan metode Failure Modes And Effect Analysis (FMEA) dan Metode Taguchi. Faktor-faktor penyebab yang diidentifikasi dengan FMEA, dianalisis kembali untuk mendapatkan faktor yang akan digunakan pada eksperimen Taguchi. Eksperimen Taguchi digunakan untuk mendapatkan kombinasi level faktor setting mesin sealer cup yang dapat meningkatkan kualitas proses pengemasan serta meminimalkan cacat lid. Dari metode Taguchi ini akan didapatkan kombinasi level faktor yang nantinya akan menjadi saran perbaikan proses pengemasan sehingga dapat meningkatkan kualitas produk PT. Setia Kawan Jaya. Berdasarkan hasil dari analisis FMEA dan perhitungan ANOVA nilai rata-rata serta S/N Ratio dapat diketahui setting level optimal dari faktor-faktor control. Faktor yang memiliki tingkat signifikan tinggi dan kontribusi besar terhadap penurunan jumlah cacat pada eksperimen ini adalah tekanan regulator (7,5 bar) dengan kontribusi 42,10% dan Suhu pemanas 1 (3000C) dengan kontribusi 21,81%. Dan faktor yang signifikan namun memiliki kontribusi kecil terhadap penurunan jumlah cacat adalah Suhu pemanas 2 (3000C) dengan kontribusi 17,24% dan lama waktu pemanasan (1,3 detik) dengan kontribusi 4,56%.