Analisis Kelayakan Investasi Peremajaan Bus Antara Pembelian Bus Secondhand dan Rekondisi Bus (Studi Kasus: Cumi-Cumi Transport, Tuban)
Daftar Isi:
- Cumi-Cumi Transport, Tuban mengalami permasalahan dalam menentukan alternatif peremajaan bus yang optimal. Terdapat dua alternatif peramajaan yang dimiliki oleh Cumi-Cumi Transport. Alternatif pertama membeli bus secondhand yang kondisinya lebih baik dari bus yang akan diremajakan atau merekondisi bus. Cumi-Cumi Transport memiliki kebijakan untuk setiap unit bus yang telah melewati umur ekonomis (lima tahun) harus dievaluasi dan dilakukan peremajaan. Hal ini dilakukan seiring meningkatnya permintaan persewaan bus pariwisata Cumi-Cumi Transport. Perusahaan ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan terutama kenyamanan selama perjalanan. Penelitian ini menganalisa keputusan pemilihan alternatif peremajaan unit bus dengan pertimbangan perbandingan antara manfaat dan biaya menggunakan analisa Benefit Cost Ratio (BCR) selama lima tahun. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menganalisis nilai manfaat yang diukur dari aspek non finansial sesuai dengan beberapa kriteria manfaat yang diharapkan perusahaan. Net Present Value (NPV) digunakan untuk menganalisis nilai biaya yang diukur dari aspek finansial berkaitan dengan total biaya operasional. BCR digunakan untuk memberikan analisis komparasi akhir alternatif keputusan yang paling layak diambil dengan perbandingan antara nilai biaya yang diperoleh dari hasil NPV dan manfaat yang diperoleh dari hasil AHP. Hasil analisis aspek finansial menggunakan NPV, menunjukkan bahwa total biaya jika memilih alternatif pembelian bus secondhand sebesar Rp 275.634.092,00 sedangkan jika memilih alternatif peremajaan rekondisi bus yang akan diremajakan sebesar Rp 314.397.268,00. Hasil analisis aspek non finansial dengan menggunakan AHP menunjukkan nilai manfaat jika memilih alternatif pembelian bus secondhand sebesar 3,648. sedangkan jika memilih alternatif merekondisi bus yang akan diremajakan sebesar 3,926. Hasil analisis komparasi akhir menggunakan BCR menunjukkan bahwa alternatif pembelian bus secondhand mendapatkan nilai sebesar 1,323 x Manfaat/ Rupiah,sedangkan altenatif rekondisi bus yang akan diremajakan mendapatkan nilai 1,176 x Manfaat/ Rupiah. Hasil penelitian merekomendasikan bahwa alternatif peremajaan dengan pembelian bus secondhand menjadi alternatif yang lebih menguntungkan perusahaan.