Pengaruh Variasi Jumlah Mesh Pada Sistem Pembumian Grid Terhadap Nilai Resistansi Pembumian
Daftar Isi:
- Skripsi ini menguraikan hasil penelitian tentang variasi jumlah mesh pada sistem pembumian grid pada tanah berpasir, dengan tujuan untuk mendapatkan pengaruh kedalaman penanaman elektroda, panjang konduktor elektroda, jumlah kisi, dan ketebalan pengisian tanah terhadap nilai resistansi pembumian pada tanah berpasir. Elektroda mesh yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 model dengan variasi ukuran yang berbeda. Bahan elektroda yang digunakan terbuat dari stainless steel berdiameter 8 mm. Pada penelitian ini penanaman dilakukan dengan variasi kedalaman 20 cm hingga 100 cm, variasi panjang konduktor elektroda 100 cm hingga 600 cm, variasi jumlah kisi 1(satu) hingga 9 (sembilan), dan variasi ketebalan pengisian tanah 20 cm hingga 100 cm. Pengukuran resistansi pembumian dilakukan dengan metode tiga titik menggunakan alat ukur Earth Resistance Tester Model 4105A. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa kedalaman penanaman elektroda, panjang konduktor elektroda, jumlah kisi, dan ketebalan pengisian tanah dapat mempengaruhi nilai resistansi pembumian. Semakin dalam penanaman elektroda setiap mesh maka semakin kecil hasil resistansi pembumian pada tanah berpasir, pada model mesh yang sama resistansi pembumian paling kecil terdapat pada kedalaman penanaman 100 cm yakni 28,13 ohm dengan penurunan resistansi sebesar 93,88%. Semakin panjang dan banyak jumlah kisi mesh setiap kedalaman maka semakin kecil hasil resistansi pembumian pada tanah berpasir, pada kedalaman penanaman elektroda yang sama resistansi pembumian paling kecil terdapat pada mesh G(600cm, sembilan kisi) yakni 28,13 ohm dengan penurunan resistansi sebesar 86,43%. Semakin tebal pengisian tanah yang ditambahkan maka dapat memperkecil resistansi pembumian pada tanah berpasir, pada model mesh yang sama resistansi terkecil terdapat pada ketebalan pengisian tanah 100 cm yakni sebesar 28,13 ohm dengan penurunan resistansi sebesar 8,16%.