Penentuan Rute Distribusi Premium Menggunakan Metode Linear Programming Untuk Minimasi Biaya Transportasi (Studi Kasus: PT Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak Surabaya)

Main Author: Noviani, BaiqRizki
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/144293/1/skripsi_baiq_rizki_noviani_115060701111014.PDF
http://repository.ub.ac.id/144293/
Daftar Isi:
  • Kemampuan dalam mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, jumlah yang sesuai, dan dalam kondisi yang diinginkan sangat menentukan apakah produk tersebut pada akhirnya akan kompetitif di pasar. PT Pertamina Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Surabaya merupakan salah satu bagian dari fungsi pengadaan PT Pertamina (Persero) Unit Pemasaran V yang menyuplai Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) di Jawa Timur. Perusahaan ini masih menentukan rute distribusi secara manual. Dalam pelaksanaannya, penentuan SPBU-SPBU yang menjadi tujuan pengiriman ke dalam sebuah rute hanya didasarkan pada subjektifitas pihak Patra Niaga selaku pengelola mobil tangki. Hal ini menyebabkan adanya SPBU yang masih dilayani oleh dua mobil tangki sekaligus dengan rute yang berbeda. Padahal, SPBU tersebut memungkinkan untuk dilayani menggunakan satu mobil tangki dengan kapasitas yang sesuai dengan permintaan SPBU tersebut. Dengan adanya aktivitas transportasi tersebut dapat menambah jarak tempuh yang pada akhirnya akan menaikkan biaya transportasi. Permasalahan distribusi pada PT Pertamina TBBM Surabaya dapat diselesaikan dengan menggunakan Linear Programming. Linear Programming merupakan teknik dalam riset operasional yang digunakan untuk membuat keputusan mengenai pengalokasian sumber daya yang optimal. Suatu pemodelan sistem distribusi premium dibuat dengan menggunakan Linear Programming. Pada Linear Programming dilakukan formulasi matematis yaitu menentukan variabel keputusan, fungsi tujuan, dan fungsi kendala. Fungsi tujuan yang dibuat dari model Linear Programming adalah meminimasi biaya transportasi. Fungsi kendala dalam model ini sebanyak 8 fungsi yang meliputi kapasitas mobil tangki, kekontinuan rute, dan jumlah pengiriman premium. Variabel keputusan dari model ini sebanyak 2.025 variabel. Formulsi matematis yang telah dirumuskan diselesaikan dengan menggunakan software LINGO 11.0. Biaya dan rute model Linear Programming diperoleh dari hasil software LINGO 11.0. Biaya dan rute tersebut dibandingkan dengan model existing. Berdasarkan hasil analisis dan perbandingan model existing dengan model Linear Programming, jarak tempuh mobil tangki dapat diperpendek sebesar 30,4 km atau 13,855%. Waktu tempuh perjalanan dapat dipercepat selama 1,216 jam atau 13,855%. Biaya distribusi dapat dikurangi sebesar Rp 90.195 atau 15,87% dalam satu kali pendistribusian. Linear Programming memberikan perbaikan pengalokasian SPBU-SPBU ke dalam sebuah rute sehingga masing-masing SPBU tepat dilayani oleh satu mobil tangki. Selain itu, Linear Programming memberikan perbaikan penentuan urutan rute SPBU yang harus dilayani dalam pengiriman premium.