Daftar Isi:
  • Semakin pesatnya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan pemukiman, mengakibatkan semakin menurunnya perkembangan sektor pertanian sebagai suplai kebutuhan pangan nasional. Ketidakcukupan produksi bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan penduduk domestik, menjadikan pengembangan area lahan pertanian baru wajib dilakukan, demi terwujudnya swasembada pangan. Alih fungsi lahan berupa rawa lebak sebagai area pertanian produktif merupakan solusi alternatif yang sangat menjanjikan. Dalam studi ini mengambil Desa Teluk Mampun, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah sebagai salah satu daerah rawa lebak yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif . Daerah studi merupakan lahan rawa non pasang surut dengan potensi luas lahan pertanian sebesar 126 Ha. Secara topografi lokasi studi dapat diklasifikasikan sebagai wilayah berupa cekungan, dengan elevasi lahan berkisar antara +14.00 m sampai dengan +18.00 m diatas permukaan air laut. Intensitas hujan yang cukup tinggi seringkali mengakibatkan genangan air yang membuat tanaman padi terendam. Maka dari itu, perlu dilakukan perbaikan pada sistem tata air, saluran drainasi dan pemberian pintu air yang beroperasi tepat guna. Hasil yang diperoleh dari studi akhir ini berupa dimensi saluran drainasi dengan debit buangan sebesar 0,308 m3/dtk/ha. Saluran drainasi memiliki kemiringan dasar saluran 0,0002 dengan kemiringan talud 1 : 1 dan lebar dasar saluran 0,5 m – 1,5 m. Pada saluran tersier drainasi menggunakan pintu skot balok, sedangkan pada saluran primer drainasi menggunakan pintu sorong.