Pengaruh Limbah Batu Onyx Sebagai Pengganti Agregat Kasar Pada Campuran Beton Terhadap Kuat lentur Beton

Main Author: Raya, BetaTaufiq
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/144273/1/DAFTAR_PUSTAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/144273/2/Cover_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144273/3/Kata_Pengantar_dan_Daftar_Isi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144273/3/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144273/
Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini menuntut adanya inovasi dalam pembuatan bahan bangunan sangat dibutuhkan mengingat semakin meningkatnya harga terutama harga bahan dasar bangunan seperti pasir, semen, dan kerikil yang berakibat pada meningkatnya harga bahan bangunan. Selain itu kebutuhan kerikil sebagai agregat kasar dalam campuran beton sangatlah banyak. Sehingga memicu bahan alternatif penggangti kerikil dalam pembuatan beton. Salah satunya adalah memanfaatkan bahan buangan batu onyx berwarna putih kristal yang merupakan limbah dari kerajinan batu onyx untuk dipakai sebagai bahan pengganti agregat kasar kerikil pada beton. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggantian kerikil dengan batu onyx terhadap kuat lentur beton dan untuk mengetahui faktor air semen (FAS) yang paling optimal. Benda uji yang dipakai yaitu balok yang berukuran 60cm x 15cm x 15cm bersarkan SNI 03-4154-1996 dengan mutu beton K 200 dalam kondisi perawatan basah menggunakan air bersih dan agregat maksimum 20 mm. Macam variasi faktor air semen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah faktor air semen 0,4, 0,5, dan 0,6. Dari hasil Penelitian menunjukkan beton dengan menggunakan agregat kasar batu onyx FAS 0,4 memiliki kuat lentur rata-rata 5,351 Mpa dan 5,092 untuk agregat kerikil dengan selisih 4,840%. FAS 0,5 agregat kasar batu onyx memiliki kuat lentur rata-rata 4,157 Mpa dan 4,551 untuk agregat kerikil dan 4,551 Mpa dengan selisih 8,657%. FAS 0,6 agregat kasar batu onyx memiliki kuat lentur rata-rata 3,128 Mpa dan 3,278 Mpa untuk agregat kerikil dengan selisih 4,795%. Dan FAS yang paling optimum pada penelitian ini adalah FAS 0,4. Jadi menurut data diatas dapat diketahui bahwa pengaruh FAS mempengaruhi kuat lentur balok beton. Semakin tinggi FAS maka kekuatan balok akan semakin rendah, kuat lentur maksimum yang paling tinggi ada pada FAS 0,4 dan paling rendah ada pada FAS 0,6 dan balok beton dengan agregat kasar batu onyx dapat digunakan sebagai beton struktural.