Daftar Isi:
  • Rumah Sakit Islam (RSI) Malang merupakan salah satu rumah sakit di Kota Malang yang berdiri sejak tahun 1994 dan memiliki peran dalam bidang pelayanan kesehatan di Kota Malang. Salah satu unit yang memiliki peranan penting di RSI Malang adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD), dimana setiap tahunnya unit ini mengalami peningkatan jumlah pasien. Peran penting di IGD tak lepas dari padatnya aktivitas perawat dalam upaya pelayanan pasien yang semakin meningkat tiap tahunnya. Namun, peningkatan jumlah pasien dan semakin meningkatnya beban kerja perawat, tidak diimbangi dengan penambahan jumlah perawat, sehingga hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya standar minimum waktu pelayanan gawat darurat dan menyebabkan munculnya Angka Keterlambatan Penanganan Pasien Gawat Darurat (AKPPGD). Hal inilah yang menjadi latar belakang dibutuhkannya analisis beban kerja agar didapatkan jumlah kebutuhan perawat yang sesuai dengan beban kerjanya. Metode yang digunaan dalam penelitian ini adalah Workload Indicator of Staffing Need (WISN) karena metode ini dapat menggambarkan kondisi beban kerja nyata perawat sehingga dapat diketahui jumlah perawat yang sesuai. Pelaksanaan pengambilan data dimulai dengan menentukan elemen kerja perawat yang didapatkan dari job description dan studi lapangan. Setelah itu, dilakukan penentuan jadwal observasi perawat sebelum melakukan work sampling untuk mengambil data aktivitas dan penggunaan waktu kerja masing-masing perawat pada masing-masing shiftnya. Work sampling dilakukan untuk mendapatkan data waktu kerja dan aktivitas kerja perawat, sehingga didapatkan gambaran dari waktu kerja dan pola aktivitas yang dilakukan oleh perawat. Hasil dari work sampling kemudian diuji dengan Uji Kecukupan dan Keseragaman Data, kemudian selanjutnya dilakukan perhitungan dengan metode WISN. Metode WISN digunakan untuk menentukan waktu kerja tersedia, menetapkan unit kerja dan kategori SDM, menghitung standar beban kerja, menghitung standar kelonggaran serta menghitung jumlah kebutuhan perawat. Hasil dari penelitian ini, kebutuhan perawat yang sesuai dengan beban kerjanya di IGD RSI Malang adalah sebesar 22 orang perawat per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kekurangan perawat di IGD RSI Malang dengan selisih sebanyak 4 orang perawat, karena saat ini IGD RSI Malang masih memiliki 18 orang perawat. Selain itu, rasio beban kerja juga terbilang tinggi, karena nilainya kurang dari 1,00, yaitu sebsar 0,81. Usulan rekomendasi yang diberikan adalah dengan menambahkan 4 orang perawat untuk tahun selanjutnya, atau dengan kata lain menambahkan masing-masing 1 perawat di tiap shift kerja. Sehingga, diharapkan hal ini dapat menyeimbangkan jumlah perawat dengan beban kerja yang ada di IGD RSI Malang untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik.