Penentuan Lokasi Mooring Buoy Dengan Metode Center of Grafity untuk Optimalisasi Bahan Bakar Kapal (Studi Kasus PT. Pertamina Energi West Madura Offshore)
Daftar Isi:
- Dengan adanya persaingan global yang semakin ketat, perusahaan dituntut lebih efektif dan efisien dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Upaya menciptakan sistem yang efektif dan efisiens salah satunya diterapkan oleh PT. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore. Dengan adanya penambahan new platform pada area operasionalnya maka akan berdampak pada penambahan jadwal mobilisasi kapal. Sehingga lokasi existing mooring buoy tidaklah optimal lagi dari segi jarak moving kapal. Maka dari itu dilakukan penentuan kembali lokasi new mooring buoy yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi sistem penggunaan bahan bakar kapal. Penentuan lokasi new mooring buoy menggunakan metode Center Of Grafity. Metode Center Of Grafity ini digunakan untuk menentukan lokasi baru terpusat atau lokasi tunggal. Tujuannya adalah memperoleh jarak/akses yang efisien dari segi biaya perpindahan barang atau jasa dari lokasi yang ada. Penentuan lokasi new mooring buoy sendiri menggunakan data koordinat existing platform, new platform, dan existing mooring buoy, serta jadwal moving kapal. Untuk validasi lokasi new mooring buoy menggunakan expert judgment, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan lokasi penambatan mooring buoy. Faktor-faktor tersebut meliputi: keberadaan pipa saluran minyak, jalur transportasi kapal umum, permukaan dasar laut dll. Analisa efisiensi bahan bakar menggunakan dua kapal jenis crewboat. Dari penelitian yang dilakukan dapat di simpulkan bahwa lokasi existing mooring buoy dengan adanya penambahan platform dapat menambah konsumsi bahan bakar kapal. Maka dari itu akan dilakukan penentuan lokasi new mooring buoy agar penggunaan bahan bakar kapal dapat lebih optimal. Adanya new mooring buoy akan berpengaruh pada perubahan jarak antara platform dan mooring buoy, hal tersebut akan berpengaruhi perubahan waktu saat moving sehingga akan pempengaruhi pula terhadap perubahan waktu stay kapal. Maka dari itu, analisa efisiensi pada studi kasus ini dapat dibagi menjadi dua keadaan yaitu efisiensi dari segi moving kapal saja dan efisiensi dengan memperhitungkan waktu stay. Dari perhitungan yang ada maka dapat simpulkan bahwa efisiensi bahan bakar yang terjadi berdasarkan posisi new mooring buoy dari segi moving untuk Kapal 1 sebesar 20.50% dan untuk Kapal 2 sebesar 23,15 %. Dari segi moving terjadi efisiensi yang cukup signifikan. Sedangkan efisiensi dari segi total kebtuhan bahan bakar Kapal 1 dengan waktu stay berbeda adalah 2.13 % dan waktu stay sama adalah 7,35 %. Efisiensi dari total kebutuhan Kapal 2 dengan waktu stay berbeda sebesar 2,17 % dan waktu stay sama adalah sebesar 9,49 %. Sehingga dari segi efisiensi total bahan bakar tidak mengalami banyak perubahan. Tetapi analisa dari keseluruhan efisiensi penggunaan bahan bakar kapal adalah penentuan lokasi new mooring buoy membuat terjadinya efisiensi sistem operasional kapal.