Daftar Isi:
  • Kota Batu merupakan kota yang memiliki berbagai macam jenis atraksi wisata. Salah satu objek wisata yang termasuk ke dalam objek wisata unggulan adalah museum angkut. Museum angkut merupakan sebuah museum yang menyediakan berbagai wahana yaitu jenis kendaraan yang ada di dunia, kota-kota yang ada di dunia dan pasar apung. Museum angkut memiliki tarikan wisatawan yang besar yaitu sebesar 1700 wisatawan tiap harinya. Oleh karena itu akan dilakukan perhitungan terhadap jumlah kendaraan yang masuk menuju museum angkut untuk mengetahui luasan ruang terbuka hijau yang dibutuhkan untuk menyerap emisi CO2 yang dihasilkan dari kegiatan transportasi tarikan objek wisata museum angkut Kota Batu. Pada penelitian ini koridor jalan yang menjadi rute masuk utama menuju museum angkut adalah jalan Sultan Agung dan jalan Abdul Ghani Atas. Selain menghitung jumlah kendaraan akan dihitung nilai efisiensi bahan bakar, konsumsi bahan bakar dan faktor konversi. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai kebutuhan ruang terbuka hijau dari kegiatan transportasi tarikan objek daya tarik wisata museum angkut Kota Batu. Variabel yang digunakan dalam menentukan nilai biokapasitas kegiatan transportasi adalah jejak ekologis energi dan ruang terbuka hijau. Pada penelitian ini variabel jejak ekologis energi digunakan untuk menentukan nilai langsung dari kebutuhan ruang terbuka hijau kendaraan yang masuk menuju museum angkut. Sedangkan variabel kebutuhan ruang terbuka hijau digunakan untuk menentukan luasan kemampuan ruang terbuka hijau yang ada di koridor jalan Sultan Agung dan jalan Abdul Ghani Atas untuk menyerap emisi CO2 yang ditimbulkan dari kegiatan transportasi tarikan objek wisata museum angkut atau nilai biokapasitasnya. Hasil dari analisis jejak ekologis energi akan dibandingkan dengan hasil dari analisis kebutuhan ruang terbuka hijau untuk mengetahui perbandingan ruang terbuka hijau eksisting dengan kebutuhan ruang terbuka hijau tarikan kegiatan transportasi tarikan objek wisata museum angkut. Hasil dari perbandingan dua analisis tersebut akan dijadikan sebagai rekomendasi ruang terbuka hijau pada koridor jalan Sultan Agung dan koridor jalan Abdul Ghani Atas yang menjadi rute masuk utama menuju museum angkut.