Daftar Isi:
  • Malang merupakan kota dengan jumlah populasi terbesar kedua di Jawa Timur dan memiliki sektor industri, pariwisata, pertanian yang besar. Kota Malang yang banyak terdapat perguruan tinggi ternama membuat perkembangan di Malang semakin meningkat dan banyak melakukan perjalanan ke luar negeri. Bandar udara yang selama ini digunakan untuk melakukan perjalanan internasional adalah Bandar Udara Internasional Juanda. Rencana pembangunan bandar udara internasional di Malang memerlukan kajian awal dari segi potensi penumpang, yang bertujuan pertama yaitu untuk mengetahui karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan penumpang internasional yang berasal dari Malang dan sekitarnya, tujuan kedua adalah untuk mengetahui model pemilihan bandar udara antara dari Malang dan dari Juanda Surabaya, dan tujuan yang ketiga adalah untuk dapat mengetahui potensi perpindahan penumpang dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya ke bandar udara di Malang. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode Stated Preference untuk analisis peralihan moda dengan atribut selisih harga tiket, frekuensi perjalanan dan gabungan. Survei dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada para responden yang melakukan perjalanan internasional yang berasal dari wilayah Malang dan sekitarnya. Daerah tinjauan yang dipilih adalah daerah yang lokasinya lebih dekat untuk ke Malang daripada ke bandar udara Juanda Surabaya. Survei dilakukan di ruang tunggu keberangkatan terminal 2 Bandar Udara internasional Juanda Surabaya, agen travel, biro umroh, para pimpinan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya dan jajarannya, serta menggunakan survei online berupa Google Forms yang di sebar melalui media sosial. Total responden yang disurvei sebanyak 242 diantaranya 206 responden dari survei langsung dan 36 responden melalui survei Google Forms. Responden akan diberi pilihan angka pada perubahan atribut untuk memilih berpindah ke Malang atau tetap menggunakan Bandar Udara Juanda dan nantinya pilihan responden akan diolah menggunakan metode Stated Preference. Berdasarkan hasil kajian yang sudah dilakukan responden yang dominan dengan karakteristik penumpang internasional yaitu laki-laki (65%), berusia 21-30 tahun (44%), berprofesi sebagai pelajar/ mahasiswa dan pekerja swasta (31%), pendidikan terakhir sarjana (36%), rata-rata seluruh pendapatan dalam sebulan ≥ Rp. 2.000.000,00 – Rp. 4.000.000,00 (23%). Para responden yang melakukan perjalanan paling banyak menuju ke Negara Malaysia (37%) dengan maksud perjalanan non bisnis yaitu rekreasi, atau mengunjungi keluarga dan teman (46%), frekuensi perjalanan dalam sebulan < 1 kali (88%), jenis biaya perjalanan adalah biaya sendiri (77%). Dari pengolahan stated preference didapat model pemilihan bandar udara, untuk atribut selisih harga tiket (ΔX1) = (UBM-UBJ) = 2,557 - 0,00000705 (ΔX1), selisih frekuensi keberangkatan (ΔX2) = (UBM-UBJ) = 1,247 + 0,129 (ΔX2) dan gabungan (ΔX1) dan (ΔX2) = (UBM-UBJ) = - 4,152 + 0,00000503 (ΔX1) - 0,332 (ΔX2). Jumlah potensi penumpang yang pergi ke luar negeri yang akan berpindah apabila Bandar Udara Internasional di Malang dibangun sebesar 184 penumpang untuk selisih harga tiket Rp. 200.000 lebih mahal di Malang dari pada di Bandar Udara Internasional Juanda, 188 penumpang untuk frekuensi keberangkatan di Malang sebanyak 21 kali dalam sehari dan 151 penumpang untuk atribut gabungan.