Daftar Isi:
  • Pada era globalisasi saat ini, semakin banyak yang mempertimbangkan penggunaan alumunium sebagai bahan dasar dalam memproduksi suatu benda. Berbagai proses dilakukan untuk menambah daya guna alumunium. Penggunaan alumunium sebagai bahan dasar dikarenakan logam ini mempunyai beberapa kelebihan, seperti memiliki kekuatan menerima beban yang cukup tinggi, tahan terhadap korosi, mempunyai berat yang ringan, sebagai konduktor panas dan listrik yang baik, dan mudah dalam proses pembentukan. Penggunaan alumunium dalam dunia industri banyak digunakan, mulai dari industri peralatan rumah tangga, industri kelistrikan industri konstruksi bangunan, hingga industri perkapalan dan pesawat terbang. Dari beberapa aplikasi tersebut, banyak metode dilakukan dalam pembuatannya. Salah satunya metodenya adalah proses penyambungan dengan pengelasan. Pengelasan gesek (friction welding) merupakan salah satu metode pengelasan dengan menggunakan prinsip gesekan. Friction welding adalah suatu proses penyambungan yang terjadi akibat penggabungan antara laju putaran salah satu benda kerja dengan gaya tekan yang dilakukan oleh benda kerja yang lain terhadap ujung benda kerja yang berputar. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah paduan Al-Mg-Si. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik maksimal dari sambungan las gesek. Dengan menggunakan variasi sudut chamfer satu sisi dan friction time. Untuk variasi sudut chamfer yang digunakan adalah 0o, 11,5o, 15o dan 30o. Dan untuk variasi friction time yang digunakan adalah 45 detik, 50 detik, dan 55 detik. Kekuatan tarik tertinggi terletak pada spesimen sudut chamfer 11,5o dengan friction time 45 detik sebesar 178,769 N/mm2, dan kekuatan tarik terendah terletak pada spesimen sudut chamfer 0o dengan friction time 55 detik yaitu sebesar 115,797 N/mm2.