Daftar Isi:
  • Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada zaman sekarang ini menyebabkan kebutuhan material yang mudah dibuat dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi semakin tinggi. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan material yang memiliki dua bahan material yang berbeda dan dapat dikombinasikan tanpa mengubah karakteristik keduanya. Material ini disebut sebagai material komposit. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh sudut woven dan proses penekanan pada pembuatan fiberglass laminate composite. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode hand-lay up dalam pembuatan fiberglass laminate composite. Laminate composite sendiri merupakan salah satu contoh dari komposit. Variabel bebas yang digunakan peneliti adalah sudut woven 00/900 dan 450/-450 serta besar penekanan sebesar 20 kg/cm2, 40 kg/cm2, 60 kg/cm2 dan 80 kg/cm2 dengan waktu 10 detik, 15 detik, 20 detik dan 30 detik. Kekuatan tarik komposit yang menjadi variabel terikat. Hasil yang didapatkan dari komposit yang dipengaruhi variasi sudut woven adalah sudut woven 00/900 memiliki kekuatan tarik lebih tinggi apabila dibandingkan dengan komposit dengan sudut woven 450/-450 yaitu sebesar 74,395 N/mm2 dan 54,045 N/mm2 pada perlakuan yang sama. Hasil yang didapatkan dari komposit yang mendapat perlakuan pada proses penekanan adalah pembuatan komposit yang mendapat perlakuan tekanan 40 kg/cm2 pada waktu 15 detik memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa perlakuan pada variasi kedua sudut woven sebagai contoh pada sudut woven 450/-450 yaitu sebesar 54,045 N/mm2 dan 43,073 N/mm2. Sehingga pembuatan komposit dengan pemberian perlakuan akan menambah kekuatan tariknya.