Pelestarian Bangunan Kolonial Belanda di Jalan Pemuda Depok
Main Author: | Estin, Novia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144206/1/3.DAFTAR_ISI.pdf http://repository.ub.ac.id/144206/2/4.BAB_I.pdf http://repository.ub.ac.id/144206/3/6.BAB_III.pdf http://repository.ub.ac.id/144206/4/5.BAB_II.pdf http://repository.ub.ac.id/144206/5/1.COVER.pdf http://repository.ub.ac.id/144206/ |
Daftar Isi:
- Kota Depok merupakan salah satu daerah yang memiliki kaitan erat dengan sejarah masa kolonial Belanda. Bangunan kolonial Belanda di jalan Pemuda Depok memiliki karakter yang khas. Karakter visual dan spasial yang khas pada tiap elemen-elemen bangunan, baik eksterior maupun interior. Namun lambat laun terjadi penurunan fungsi dan fisik bangunan yang ditandai dengan beberapa bangunan kolonial Belanda yang berubah fungsi bahkan ada beberapa bangunan kolonial Belanda yang dihancurkan. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakter visual dan karakter spasial bangunan kolonial Belanda di Jalan Pemuda Depok, serta menganalisis dan menentukan strategi pelestarian yang sesuai untuk mempertahankan karakteristik bangunan kolonial Belanda di Jalan Pemuda Depok. Bangunan kolonial Belanda di Jalan Pemuda Depok, terdapat 10 bangunan kolonial dengan fungsi bangunan yang berbeda-beda. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif, metode evaluatif, dan metode development. Analisis dilakukan berdasarkan kelompok kategori bangunan yang dibagi menjadi empat kelompok kategori, dengan variable penelitian, yaitu karakteristik visual dibagi menjadi dua, yaitu bagian eksterior dan interior bangunan yang terdiri dari massa bangunan, atap, dinding, pintu, jendela, kolom, fasade, denah, lantai dan plafon serta karakteristik spasial terdiri dari fungsi ruang, hubungan ruang, alur sirkulasi, orientasi ruang dan orientasi bangunan. Pada studi ini ditemukan pada Kategori A dan Kategori B memiliki total elemen pada potensial tinggi yang lebih besar, dengan presentase potensial tinggi (arahan strategi preservasi) pada bangunan Kategori A yaitu72% dan Kategori B yaitu 57,5%. Sedangkan pada Kategori C dan Kategori D memiliki total elemen pada potensial rendah yang lebih besar, dengan presentase potensial rendah (arahan strategi rehabilitasi) pada bangunan Kategori C yaitu70,2% dan Kategori D yaitu 72%. Dari ke empat kelompok kategori bangunan, arahan pelestarian preservasi paling tinggi yaitu terdapat pada Rumah Tinggal 1 dengan presentasi elemen bangunan yang termasuk dalam arahan pelestarian preservasi adalah 88,2%. Sedangkan arahan pelestarian rehabilitasi paling tinggi yaitu terdapat pada GPIB Immanuel Depok dengan presentasi elemen bangunan yang termasuk dalam arahan pelestarian rehabilitasi dan rekonstruksi adalah 89%.