Daftar Isi:
  • Pemanfaatan sumber daya air meliputi kegiatan penyediaan air untuk kebutuhan manusia dimana salah satunya berupa kebutuhan air irigasi. Penyediaan air irigasi direncanakan berdasarkan ketersediaan air pada sumbernya untuk selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk penyusunan rencana tata tanam. Untuk mengetahui kondisi ketersediaan air diperlukan analisa neraca air untuk mengetahui apakah ketersediaan air tersebut mengalami kondisi kelebihan (surplus) atau kekurangan (defisit). Selain kondisi defisit yang sangat dihindari dalam pelaksanaannya di lapangan, kondisi surplus juga hendaknya mendapat perhatian khusus. Pemanfaatan sisa imbangan air dapat digunakan untuk memaksimalkan produktivitas dan keuntungan pertanian. Pada penelitian ini, digunakan teknik optimasi untuk mengoptimalkan ketersediaan air irigasi akibat kondisi surplus sehingga menghasilkan produksi pertanian dan keuntungan maksimum serta distribusi pemanfaatan irigasi yang lebih efektif dan efisien. Teknik optimasi yang digunakan dalam studi ini adalah linear programming yang telah dirumuskan menjadi model matematik. Studi ini menggunakan dua alternatif dalam model optimasinya, yaitu menentukan enam alternatif pola tanam berdasarkan luas tanam eksisting sebesar 1833 Ha dan luas tanam baru sebesar 2152 Ha. Neraca air digunakan untuk mengetahui kondisi kesetimbangan air masing-masing alternatif pola tanam. Program komputer POM-QM for Windows 3 digunakan untuk membantu penentuan variabel keputusan yaitu luas tanam dan keuntungan maksimal. Dari hasil optimasi dengan program POM-QM for Windows 3, maka untuk luas total eksisting (1833 Ha) dipilih pola tanam eksisting dengan intensitas tanaman selama satu tahun sebesar 300% dan keuntungan sebesar Rp. 136.419.700.000. Sedangkan untuk luas total setelah pengembangan (2152 Ha) dipilih pola tanam eksisting dengan intensitas tanaman selama satu tahun sebesar 300% dan keuntungan sebesar Rp. 147.018.500.000.