Penentuan Rute Pergerakan Angkutan Barang Dari Perusahaan Logistics Service Providers (Lsp) Di Kota Malang
Daftar Isi:
- Kota Malang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) memicu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan permintaan barang baik barang kebutuhan primer maupun tersier. Permintaan barang yang meningkat dan beragam tentunya akan berdampak pada proses perangkutan barang yang melibatkan jasa pengiriman barang. Kegiatan pergerakan barang termasuk bagian dari rantai pasok (supply chain) yang menangani arus barang, distribusi dan pelayanan pengantaran atau biasa disebut dengan kurir. Pemenuhan permintaan barang tentunya membutuhkan penyedia jasa logistik atau Logistics Service Provider (LSP) yang menyalurkan barang dari tempat asal ke tempat tujuannya. Tersendatnya distribusi barang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi pada Kota Malang, maka dari itu dibutuhkan kajian yang membahas tentang pergerakan barang yang mencakup pemilihan rute pengiriman barang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rute pengiriman barang perusahaan LSP dengan mengidentifikasi pola pergerakan angkutan barang LSP sehingga didapatkan arahan alternatif rute pengiriman barang. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara, kuisioner dan observasi yang meliputi survei mengikuti angkutan barang dan traffic counting untuk mendapatkan volume lalu lintas. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis tingkat pelayanan jalan untuk mendapatkan tingkat pelayanan jalan atau Level of Service (LOS) pada ruas jalan yang dilalui angkutan barang LSP dan analisis Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute pengiriman barang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelayanan jalan yang dilalui oleh angkutan barang memiliki LOS pada level B-F yang menandakan jalan yang terpilih mengalami ke-tidak stabilan arus lalu lintas bahkan mencapai kondisi kritis. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan pemilihan rute baik pada kondisi eksisting maupun hasil analisis yang mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi berupa jarak tempuh terpendek, waktu tempuh tercepat dan biaya bahan bakar termurah serta mempertimbangkan kondisi jaringan jalan yang terdapat di Kota Malang, maka alternatif yang diberikan ialah pergerakan barang tetap dapat dilakukan pada rute yang telah terpilih namun tidak pada waktu peak hour. Arahan alternatif rute yang ditentukan terbagi atas tiga rute dengan pertimbangan dalam penentuan rute pengiriman barang merupakan rute yang menghubungkan antar entitas kegiatan ekonomi di setiap bagian Wilayah Pengembangan Kota Malang. Hasil arahan altenatif rute untuk rute koridor satu merupakan rute penghubung antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang bagian utara dan Kota Surabaya (Jl. Jendral Ahmad Yani) serta dengan Kota Batu (Jl. Tlogomas). Rute koridor dua meruapakan rute yang menghubungkan Kota Malang dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Malang bagian utara (Jl. Jendral Ahmad Yani) dan menghubungkan Kabupaten Malang bagian selatan (Jl. Arif Margono). Rute koridor tiga merupakan rute penghubung Kota Malang dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Malang bagian utara (Jl. Jendral Ahmad Yani) dan menghubungkan dengan Kabupaten Malang bagian tenggara (Jl. Ki Ageng Gribig).