Perancangan Tata Letak Fasilitas Ekowisata Industri Susu Menggunakan Metode Multidimensional Scaling Dan Systematic Layout Planning
Daftar Isi:
- KUD “BATU” merupakan koperasi yang memiliki beberapa bidang usaha salah satunya adalah produksi susu pasteurisasi di pabrik yang terletak di Kota Batu, Malang. Susu yang diproduksi oleh KUD “BATU” telah dikenal di beberapa daerah dan menjadi salah satu produk unggulan di Kota Wisata Batu. Di belakang pabrik terdapat lahan kosong yang belum digunakan. Melihat potensi pariwisata di Kota Batu, produk susu yang telah dikenal, ditambah dengan masih jarangnya ditemukan objek wisata mengenai industri susu di Kota Batu, pihak KUD “BATU” berencana mengembangkan lahan di belakang pabriknya sebagai destinasi ekowisata yang memungkinkan wisatawan berinteraksi dengan alam di peternakan dan memperoleh informasi mengenai proses pengolahan susu. Namun, sampai saat ini belum diketahui jenis fasilitas yang sebaiknya ditambahkan serta penataannya di lahan tersebut. Sehingga, penelitian ini dilakukan untuk menentukan jenis fasilitas ekowisata serta memberikan usulan tata letak fasilitas pada ekowisata industri susu yang akan dibangun oleh KUD “BATU”. Pada penelitian ini dilakukan penentuan fasilitas ekowisata dan perancangan tata letak fasilitas. Pada tahap penentuan fasilitas dilakukan identifikasi requirement manajemen dan identifikasi fasilitas yang ada di objek wisata kompetitor. Hasil tahap tersebut digunakan sebagai gambaran bagi wisatawan dalam mengisi kuesioner identifikasi kebutuhan. Fasilitas dari kuesioner identifikasi kebutuhan selanjutnya dinilai oleh wisatawan melalui kuesioner tertutup berdasarkan beberapa kriteria. Penilaian dipetakan ke dalam peta spasial empat kuadran dengan Multidimensional Scaling (MDS) untuk melihat kekurangan dan kelebihan fasilitas berdasarkan posisinya di peta sekaligus memilih fasilitas yang tepat untuk dibangun. Selanjutnya dilakukan identifikasi aktivitas dan penentuan peralatan di masing-masing fasilitas terpilih. Pada tahap pembuatan rancangan alternatif tata letak fasilitas, dilakukan penentuan kebutuhan luas fasilitas. Hubungan kedekatan antar fasilitas kemudian ditentukan dengan ARC yang selanjutnya digambarkan dalam SRD. Kebutuhan luas, ARC, SRD, pertimbangan modifikasi, dan batasan praktis digunakan sebagai acuan dalam membuat alternatif layout. Masing-masing alternatif dianalisa dan dipilih layout yang terbaik. Fasilitas terpilih berdasarkan MDS adalah kandang sapi, tempat pembuatan biogas dan kompos, area outbound, tempat pembuatan es krim, yoghurt, serta keju, tempat pengolahan susu, gardu pandang, toko produk susu, dan museum biologi. Fasilitas tersebut dirancang ke dalam empat alternatif layout. Ciri khas alternatif layout 1 adalah jarak tempuh rute yang paling pendek. Ciri khas alternatif layout 2 adalah pintu masuk berhadapan langsung dengan area outbound yang berada di tengah lahan sehingga wisatawan dapat melihat sekeliling ekowisata dengan lebih lapang. Ciri khas alternatif layout 3 adalah area pengolahan susu berbatasan langsung dengan kebun buah sehingga terlihat lebih tertutup. Ciri khas alternatif layout 4 adalah peletakan fasilitas area pengolahan susu yang melingkar dengan taman bunga sebagai pusatnya. Setelah dilakukan perbandingan dari hasil analisis, layout yang dianggap terbaik dan yang terpilih adalah alternatif layout 2.