Keterkaitan Pola Aktivitas Wisata Budaya Kawasan Pecinan Kembang Jepun Surabaya dengan Pola Keterlibatan Komunitas
Daftar Isi:
- Beberapa keberadaan warisan perkotaan sangat terkait dengan nilai-nilai sosial budaya. Untuk beberapa kota besar, keberadaan kawasan Pecinan dapat menunjukkan hubungan sejarah yang kuat antara tempat awal penduduk perkotaan dan daya tahan sosial ekonomi perkotaan hingga saat ini. Selain mewakili identitas dari kawasan pusat bisnis (CBD), kawasan Pecinan merupakan potensi tujuan wisata perkotaan untuk mendidik generasi saat ini untuk menghormati warisan sosial budaya dan nilai-nilai peninggalan sejarah perkotaan.Kawasan Pecinan Kembang Jepun merupakan salah satu kawasan yang berkembang pesat di Indonesia, terletak di pusat kota Surabaya. Keunikan menarik dari kawasan ini terletak pada pengaruh nilai perpaduan sosial budaya Asia-Eropa terhadap warisan pusaka saat ini dari kependudukan warga Tionghoa selama penjajahan colonial Belanda.Namun, masuknya modernisasidan meningkatnya intensitas perdagangan dan jasa telah mempengaruhi perkembangan berkelanjutan di mana bagian dari komponen sejarah yang berharga yang ditemukan diabaikan. Meningkatnya intensitas perdagangan dan jasa telah merusak entitas visual dari warisan yang luar biasa. Pengembangan pada kawasan wisata budaya kota lama juga dipengaruhi masyarakat lokal setempat itu sendiri. Tujuan penelitian yaitu merumuskan rekomendasi strategi pengembangan wisata budaya di Kawasan Pecinan berbasis keterlibatan masyarakat lokal yakni komunitas yang bergerak dala wisata budaya kawasan. Oleh karena itu peneliti ingin mengidentifikasi keterkaitan antara pola aktivitas wisata budaya kawasan dengan pola keterlibatan antar komunitas terhadap wisata budaya, berdasarkan identifikasi potensi dan masalah pengembangan wisata budaya dan analisis pola afiliasi antar komunitas tersebut. Berdasarkan analisis afiliasi dan analisis karakteristik fisik, kami menemukan keterkaitan yang kuat antara kebutuhan wisatawan, keterlibatan masyarakat lokal, dan karakteristik situsnya. Berdasarkan pola afiliasi tersebut menunjukkan peran komunitas terhadap aktivitas wisata budaya yang berintegrrasi langsung dengan pengembangan wisata budaya.