Daftar Isi:
  • Berdasarkan data dari Badan Perencanaan Kota Surabaya, pemerintah kota Surabaya saat ini masih sangat minim dengan infrastruktur pengembangan bakat budaya serta seni di lingkungannya. Pernyataan pada beberapa media cetak mengatakan bahwa para seniman yang datang ke Surabaya selalu mengeluhkan tidak bisa tampil maksimal di Surabaya karena tidak didukung oleh fasilitas gedung yang memadai. Meninjau dari teori desain gedung pertunjukan mengatakan bahwa tata akustik merupakan unsur keberhasilan desain. Namun, kondisi gedung seni pertunjukkan Cak Durasim Surabaya yang ada saat ini belum memenuhi kriteria tersebut. Metode perancangan berawal dari meninjau teori kriteria desain akustik dan kriteria nilai akustik, menganalisis data eksisting berdasarkan teori kriteria desain dan kriteria nilai akustik, menyimpulkan hasil analisis untuk mengetahui kondisi eksisting yang perlu ditingkatkan kualitasnya, merancang kembali elemen-elemen yang belum sesuai dengan kriteria, menghitung nilai akustik menggunakan software simulasi akustik dan perhitungan secara manual menggunakan rumus akustik hingga memperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan nilai. Hasil kajian yang diperoleh adalah perlu dilakukan perancangan kembali pada elemen desain ruang yaitu penempatan penonton yang tidak maksimal pada area longitudinal, ukuran ketinggian lantai trap tempat duduk penonton tidak sesuai, tidak adanya pengolahan bentuk permukaan dinding dan plafon serta penggunaan jenis material pada beberapa elemen ruang. Selain elemen desain ruang, nilai akustik juga perlu dilakukan penyesuaian kembali yaitu tingkat kebisingan latar belakang yang masih terlalu tinggi, tingkat tekanan bunyi yang kurang merata dan waktu dengung yang belum sesuai dengan kriteria jenis musik serta ukuran volume ruang.