Daftar Isi:
  • PT Berlina Tbk merupakan salah satu produsen terbesar yang memproduksi berbagai macam produk kemasan plastik. Salah satu produk kemasan plastik yang dihasilkan yaitu botol ukuran 19 liter. PT Berlina Tbk memiliki batas toleransi cacat maksimal pada botol ukuran 19 liter yaitu sebesar 2,5%. Dalam pelaksanaanya pada bulan September 2014 hingga bulan April 2015 menunjukkan persentase jumlah produk cacat yang masih melebihi batas toleransi maksimal. Banyaknya produk yang mengalami cacat yang melebihi batas toleransi mengakibatkan perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih untuk membiayai biaya kegagalan internal. Biaya kegagalan internal yaitu biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan telah menghasilkan produk mengalami cacat tetapi cacat produk tersebut telah diketahui sebelum produk tersebut sampai kepada pelanggan dimana perusahaan harus melakukan pengerjaan ulang karena adanya cacat pada produk. Metodologi DMAI dan metode TRIZ digunakan untuk membantu perusahaan akan kualitas produk botol ukuran 19 liter dengan menganalisa faktor-faktor penyebab produk cacat serta memberikan rekomendasi perbaikan. Pada tahap Define dilakukan identifikasi CTQ untuk mengetahui atribut utama dari kebutuhan konsumen, dan dilakukan pembuatan diagram pareto untuk memprioritaskan cacat yang akan dianalisa lebih lanjut pada tahap selanjutnya. Pada tahap Measure dilakukan pembuatan peta control serta perhitungan nilai DPMO, level sigma dan nilai kapabilitas proses untuk mengetahui kemampuan dari proses saat ini dalam menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Pada tahap Analyze, untuk menemukan faktor-faktor penyebab masalah kualitas digunakan Root Causes Analysis dan dilakukan analisis kontradiksi-kontradiksi permasalahan yang menjadi hambatan pada proses untuk menghasilkan produk yang tidak cacat. Pada tahap Improve, diberikan saran perbaikan berdasarkan analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan contradiction matrix dan 40 inventive principle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 14 CTQ untuk produk botol ukuran 19 liter. Untuk proses produksi yang mengalami cacat kritis terdapat pada proses blow moulding dimana saat ini didapatkan nilai DPMO sebesar 49774,9 dengan level sigma 3,15 dan nilai kapabilitas proses sebesar 1,05. Adapun faktor penyebab utama untuk cacat kritis yaitu kotor hitam, lengketan sisa material dan neck amandel disebabkan karena beberapa faktor yaitu faktor mesin, material, metode, manusia dan faktor lingkungan. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dengan menggunakan contradiction matrix dan 40 inventive principle diberikan rekomendasi perbaikan untuk permasalahan cacat kotor hitam dengan melakukan pembersihan pada bagian bak pemrosesan pada mesin mixer dengan menggunakan vacuum cleaner dan melakukan pembersihan kerak satu hari sekali. Sedangkan untuk cacat lengketan sisa material dilakukan pelatihan pemesangan komponen-komponen pemotong afval pada setter dan melakukan penambahan lock nut pada mur. Sedangkan untuk cacat neck amandel dilakukan pembersihan kerak satu hari sekali.