Kajian Kinerja dan Operasional Bus Sekolah Gratis Kota Malang Menggunakan Metode IPA dan BOK
Main Author: | Saputra, DickyAndrianto |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144069/ |
Daftar Isi:
- Masih banyaknya siswa SMP dan SMA yang berkendara sendiri maupun diantarkan oleh orang tuanya menggunakan kendaraan pribadi menyebabkan terjadinya kemacetan dibeberapa titik pada jam sibuk seperti jam berangkat sekolah dan jam pulang sekolah. Hal ini membuat kota Malang memiliki inovasi baru yaitu pengadaan bus sekolah gratis yang beroperasi dua kali setiap hari. Namun dalam pengoperasiannya saat ini bus tersebut masih belum beroperasi secara maksimal guna mengurangi volume kendaraan pribadi yang mengantar para siswa ke sekolah masing-masing, sehingga penumpang bus sekolah ini masih sepi pada rute-rute tertentu. Oleh karena itu, kajian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan kinerja operasional dan pelayanan serta kepentingan dari variabel yang mengacu pada Peraturan Menteri No.29 Th. 2015 tentang Standar Pelayanan Umum Penumpang di Daerah Perkotaan, mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dari moda tersebut serta mengetahui besarnya subsidi per seat yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Malang untuk pengoperasian bus sekolah gratis di kota Malang. Kajian ini menggunakan metode survei wawancara terhadap siswa pengguna bus sekolah gratis. Populasi dari kajian ini berjumlah 235 responden dengan jumlah sampel minimal 149 responden dengan tingkat keandalan diasumsikan 95% (galat 5%) dan survei BOK dilakukan dengan cara survei wawancara kepada supir bus angkutan sekolah dan Dinas Pendidikan serta Dinas Perhubungan. Penyebaran kuisioner dan wawancara dilakukan di dalam bus sekolah ini dengan responden pengguna bus sekolah yaitu siswa dari sekolah di kota Malang. Dalam kajian ini digunakan dua metode yaitu Importance-Performance Analysis(IPA)dan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Metode IPA digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan kinerjaoperasional dan pelayanan serta kepentingan dari variabel yang mengacu pada Peraturan Menteri No.29 Th. 2015 tentang Standar Pelayanan Umum Penumpang di Daerah Perkotaan. Sedangkan BOK sendiri digunakan untuk mengetahui besarnya anggaran yang harus dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Malang setiap tahunnya. Berdasarkan hasil survei untuk karakteristik penumpang bus sekolah Malang yang paling dominan antara lain: untuk jenis kelamin adalah perempuan yaitu sebesar 54%, untuk pendidikan saat ini adalah SMP/MTs sebesar 60%, untuk kepemilikan kendaraan pribadi (Orang Tua) adalah sepeda motor yaitu sebesar 74,67%, untuk penggunaan bus dalam seminggu adalah enam kali seminggu yaitu sebesar 58%, untuk jarak rumah ke titik penjemputan adalah 500 meter – 1 kilometer yaitu sebesar 40%, untuk waktu perjalan ke titik penjemputan adalah 5-10 menit yaitu sebesar 36%, untuk alasan penggunaan bus adalah lebih nyaman yaitu sebesar 39,33%, untuk alat transportasi menuju titik penjemputan adalah sepeda motor yaitu sebesar 60,67%, untuk uang saku perhari adalah Rp5000,--Rp10000,- yaitu sebesar 64,00%. Berdasarkan hasil suvei travel time per Poll didapatkan hasil yaitu: untuk Poll A 70 menit, Poll B 53 menit, Poll C 68 menit, Poll D 64 menit, Poll E 66 menit, Poll F 67 menit. Untuk kinerja operasional sendiri, hasil rata-rata Load Factor pada saat jam masuk sekolah untuk PollA = 77%,Poll B = 49%, Poll C = 41%, Poll D = 24%, Poll E = 43% dan Poll F = 30%.Pada saat jam pulang sekolah untuk Poll A = 39%, Poll B = 23%, Poll C = 30%, Poll D = 42%, Poll E = 31% dan Poll F = 39%. Dengan hasil tersebut hanya Load Factor pada Poll A saat jam masuk sekolah saja yang dapat dikatakan baik karena melebihi dari 70% (berdasarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1996). Berdasarkan analisis IPA didapatkan nilai rata-rata dari kepentingan dari seluruh variabel sebesar 4,420 dan nilai dari rata-rata dari kinerja sebesar 4,219. Nilai rata-rata tingkat kesesuaian sebesar 95,44% sehingga dikatakan kinerja pelayanan sudah sesuai dengan tingkat kepentingan yang ada di Peraturan Menteri No.29 Th. 2015 tentang Standar Pelayanan Umum Penumpang di Daerah Perkotaan. Dari hasil analisis IPA didapat 2 variabel atau atribut yang dianggap penting namun kinerjanya kurang sehingga menjadi prioritas utama yang mempengaruhi kepuasan pengguna yaitu berfungsinya dan penggunaan produk SNI untuk visual audio secara maksimal pada setiap fasilitas bus serta adanya tanda larangan merokok bagi pengguna bus sekolah. Dari analisis Biaya Operasional Kendaraan didapatkan hasil subsidi per penumpang yang berbeda-beda sesuai dengan rute bus sekolah. Untuk Poll A sebesar Rp23.297,-; Poll B sebesar Rp29.832,-; Poll C sebesar Rp27.888,-; Poll D sebesar Rp9.519,-; Poll E sebesar Rp29.051,-; Poll F sebesar Rp25.461,-.