Daftar Isi:
  • Kabupaten Tulungagung merupakan salah satu daerah penghasil batik yang memiliki potensi kecepatan angin cukup tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kenyamanan ventilasi pekerja melalui penurunan suhu ruang akibat suhu pemanasan yang mencapai 800C dari aktivitas nglorod dan mengeringkan pola batik printing. Pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran pada kondisi eksisting ruang produksi yang meliputi kecepatan angin, suhu dan prosentase luas bukaan terhadap luas lantai. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sistem penghawaan alami pada eksisting telah memenuhi Standart Nasional Indonesia (SNI) 03-6572-2001. Setelah analisis tersebut, dilakukan penyandingan ketiga objek penelitian untuk mengetahui kondisi desain ruang produksi batik yang baik di Tulungagung. Dari kajian ini diketahui penghawaan alami pada ruang produksi batik dapat diwujudkan melalui pengaturan layout area aktivitas dan bukaan dengan faktor pendukung lain, seperti elemen pagar dan vegetasi pada ruang luar. Dari beberapa faktor tersebut akan saling mempengaruhi untuk memenuhi kenyamanan ventilasi di dalam ruang yaitu suhu 280C dan kecepatan angin 0,6 m/s yang masih berada pada rentan suhu dan kecepatan angin yang disyaratkan oleh SNI 03-6572-2001 dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.