Pengaruh Persentase Berat Serbuk E-Glass Terhadap Kekuatan Puntir A6061 Hasil Squeeze Casting Dan Aging Treatment
Daftar Isi:
- Saat ini pemanfaatan material berbasis komposit semakin berkembang. Komposit itu sendiri adalah suatu sistem material yang tersusun atas campuran atau kombinasi dari dua atau lebih unsur pokok mikro atau makro yang berbeda dalam bentuk dan komposisi kimia serta pada dasarnya tidak saling larut satu sama lain. Komposit dirancang untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap komponen penyusunnya. Salah satu macam dari komposit adalah Metal Matrix Composite. Metal Matrix Composite tersusun atas matrix dan reinforcement atau penguat. Pada penelitian ini digunakan A6061 sebagai matrix dan serbuk E-Glass sebagai penguat. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh serbuk E-Glass terhadap kekuatan puntir dan cacat permukaan dari A6061. Variasi serbuk E-Glass yang digunakan adalah 0%, 5%, 7,5%, dan 10% dari fraksi berat total. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental nyata. Proses diawali dengan peleburan A6061 pada suhu 900oC di dalam dapur listrik kemudian dicampur dengan serbuk E-Glass yang sudah di ayak dengan ukuran 50-60μm dan diaduk dengan putaran 2900-3000 rpm selama 5 menit. Setelah tercampur logam cair dituang ke dalam cetakan squeeze casting dan diberi tekanan 100 MPa selama 5 menit. Setelah itu dilakukan proses aging treatment meliputi solution treatment pada suhu 530oC selama 8 jam kemudian di quenching dengan air sampai suhu 27oC dan precipitation aging pada suhu 185oC selama 8 jam kemudian didinginkan dalam dapur pemanas sampai suhu ruangan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kekuatan puntir maksimal terdapat pada variasi serbuk E-Glass 0% yaitu sebesar 208,28 MPa dan kekuatan puntir minimum pada variasi serbuk E-Glass 10% yaitu sebesar 101,82 MPa. Kekuatan puntir semakin menurun dengan semakin ditambahkannya serbuk E-Glass. Hal ini disebabkan karena banyak cacat permukaan yang terjadi dan juga serbuk E-Glass yang menggumpal tidak dapat meneruskan tegangan yang terjadi pada matrix sehingga menurunkan kekuatan puntirnya