Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih dan Rele Gangguan Tanah Sebelum dan Sesudah Penambahan Unit Pembangkit Baru Pada PLTGU Grati

Main Author: Pratama, NovanArdita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/144026/1/makalah_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144026/
ctrlnum 144026
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/144026/</relation><title>Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih dan Rele Gangguan Tanah Sebelum dan Sesudah Penambahan Unit Pembangkit Baru Pada PLTGU Grati,</title><creator>Pratama, NovanArdita</creator><subject>621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting</subject><description>Skripsi ini membahas tentang koordinasi rele arus lebih (Over Current Relay disingkat OCR) dan rele gangguan tanah (Ground Fault Relay disingkat GFR) pada PLTGU Grati. Penambahan unit pembangkit baru tentu diikuti dengan risiko gangguan kelistrikan yang lebih besar, khususnya gangguan hubung singkat. Dalam menjaga penyaluran energi listrik agar berlangsung dengan baik, maka diperlukan analisis terhadap koordinasi OCR dan GFR sisi keluaran trafo utama pada masing-masing pembangkit karena memiliki risiko arus gangguan hubung singkat terbesar. Permasalahan yang muncul inilah yang dianalisis, apakah arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru justru semakin turun atau meningkat, dan dengan perubahan besar arus gangguan hubung singkat tersebut apakah perlu dilakukan perubahan terhadap setelan OCR dan GFR dalam menjaga peralatan instalasi kelistrikan dari gangguan hubung singkat. Analisis ini dilakukan dengan menghitung nilai arus gangguan tiga fasa, antar fasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah sebelum dan setelah penambahan unit pembangkit baru dengan metode perhitungan impedansi urutan ekivalen sistem sesuai titik-titik gangguan yang dianalisis yaitu keluaran trafo utama masing-masing pembangkit. Setelah mendapatkan besar arus gangguan hubung singkat, langkah selanjutnya menentukan setelan OCR dan GFR untuk memproteksi dari arus gangguan hubung singkat tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penambahan unit pembangkit baru membuat nilai arus gangguan hubung singkat meningkat, khususnya arus gangguan maksimum, yaitu dari 11772.74842 A menjadi 13100.17270 A. Namun naiknya arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru, nilai arus gangguan hubung singkat masih dibawah nilai breaking current PMT yang digunakan, sehingga secara teknis PMT masih bekerja dengan baik meskipun ditambahkan unit pembangkit baru. Berdasar hasil perhitungan yang dipengaruhi naiknya arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru pada PLTGU Grati, mengakibatkan adanya perubahan setelan OCR dan GFR pada sisi keluaran trafo utama masing-masing pembangkit, perubahan yang dimaksud adalah setelan arus dan TMS (Time Multiple Setting).</description><date>2015-10-29</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/144026/1/makalah_skripsi.pdf</identifier><identifier> Pratama, NovanArdita (2015) Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih dan Rele Gangguan Tanah Sebelum dan Sesudah Penambahan Unit Pembangkit Baru Pada PLTGU Grati,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FT/2015/866/051600657</relation><recordID>144026</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Pratama, NovanArdita
title Analisis Koordinasi Rele Arus Lebih dan Rele Gangguan Tanah Sebelum dan Sesudah Penambahan Unit Pembangkit Baru Pada PLTGU Grati
publishDate 2015
topic 621.3 Electrical
magnetic
optical
communications
computer engineering; electronics
lighting
url http://repository.ub.ac.id/144026/1/makalah_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144026/
contents Skripsi ini membahas tentang koordinasi rele arus lebih (Over Current Relay disingkat OCR) dan rele gangguan tanah (Ground Fault Relay disingkat GFR) pada PLTGU Grati. Penambahan unit pembangkit baru tentu diikuti dengan risiko gangguan kelistrikan yang lebih besar, khususnya gangguan hubung singkat. Dalam menjaga penyaluran energi listrik agar berlangsung dengan baik, maka diperlukan analisis terhadap koordinasi OCR dan GFR sisi keluaran trafo utama pada masing-masing pembangkit karena memiliki risiko arus gangguan hubung singkat terbesar. Permasalahan yang muncul inilah yang dianalisis, apakah arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru justru semakin turun atau meningkat, dan dengan perubahan besar arus gangguan hubung singkat tersebut apakah perlu dilakukan perubahan terhadap setelan OCR dan GFR dalam menjaga peralatan instalasi kelistrikan dari gangguan hubung singkat. Analisis ini dilakukan dengan menghitung nilai arus gangguan tiga fasa, antar fasa, dua fasa ke tanah dan satu fasa ke tanah sebelum dan setelah penambahan unit pembangkit baru dengan metode perhitungan impedansi urutan ekivalen sistem sesuai titik-titik gangguan yang dianalisis yaitu keluaran trafo utama masing-masing pembangkit. Setelah mendapatkan besar arus gangguan hubung singkat, langkah selanjutnya menentukan setelan OCR dan GFR untuk memproteksi dari arus gangguan hubung singkat tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penambahan unit pembangkit baru membuat nilai arus gangguan hubung singkat meningkat, khususnya arus gangguan maksimum, yaitu dari 11772.74842 A menjadi 13100.17270 A. Namun naiknya arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru, nilai arus gangguan hubung singkat masih dibawah nilai breaking current PMT yang digunakan, sehingga secara teknis PMT masih bekerja dengan baik meskipun ditambahkan unit pembangkit baru. Berdasar hasil perhitungan yang dipengaruhi naiknya arus gangguan hubung singkat setelah penambahan unit pembangkit baru pada PLTGU Grati, mengakibatkan adanya perubahan setelan OCR dan GFR pada sisi keluaran trafo utama masing-masing pembangkit, perubahan yang dimaksud adalah setelan arus dan TMS (Time Multiple Setting).
id IOS4666.144026
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-27T08:46:21Z
last_indexed 2021-10-28T07:31:52Z
recordtype dc
_version_ 1751454663834599424
score 17.538404