Idetifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto

Main Author: Purnama, DamaliaEnesty
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/144012/1/Draft_skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/144012/2/bnzfgjm.pdf
http://repository.ub.ac.id/144012/3/COVER_LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/144012/
Daftar Isi:
  • Perubahan iklim saat ini menpunyai dampak yang cukup besar terhadap lingkungan sekitar, salah satunya yaitu terjadinya global warming yang berakibat pada kondisi iklim saat ini dan meningkatnya suhu udara. Kenyamanan termal merupakan suatu kondisi yang dirasakan manusia akibat dari kondisi di lingkungannya. Iklim pada lingkungan akan mempengaruhi bentuk dan orientasi bangunan. Kenyamanan termal yang dirasakan oleh tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor suhu udara, suhu radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, aktivitas dan manusia. Material kulit bangunan berperan penting dalam mendapatkan kenyamanan termal ruang dalam. Penggunaan material bambu dan bata merah merupakan material yang mampu menyerap radiasi dan dapat menurunkan suhu udara. Material tersebut juga sudah umum digunakan sebagai material dinding pada bangunan. Kondisi perubahan iklim yang cukup besar dengan penggunaan beberapa material sebagai kulit bangunan dengan tujuan mengetahui kinerja suhu dan penurunan suhu termal dan suhu nyaman (netral) pada bangunan dengan material bambu dan material bata. Penelitian ini untuk mencari tahu penurunan suhu tertinggi yang terjadi pada bangunan dengan konstruksi dinding bambu dan konstruksi dinding bata. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran lapangan dilakukan pada rentang waktu aktivitas pada penghuni (08.00-16.00 WIB). Peletakan alat pada lokasi juga berdasarkan aktivitas penghuni yaitu berada di tengah dengan ketinggian peletakan alat 1,1 m. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penurunan suhu rata-rata terjadi pada ruang ruang kerja kantor MUTOS yaitu 3,88oC dan penurunan suhu pada material bambu yaitu 3,42oC. Hasil dari pengukuran lapangan kemudian dibandingkan dengan material lain yang digunakan pada lingkungan sekitar yaitu material kayu dengan hasil ketebalan dinding 5cm (bata=8,41oC , kayu=7,07oC) dan ketebalan 24cm (bata=5,58oC, kayu=4,5oC). Hasil perbandingan menyimpulkan penurunan suhu terbaik pada material kayu dengan ketebalan 5cm