Pengaruh Sudut Chamfer Satu Sisi dan Friction Time terhadap Kekuatan Puntir Pada Sambungan Las Gesek Al-Mg-Si
Main Author: | Amirullah, Muhamad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/144008/1/Skripsi%2520full.compressed.pdf http://repository.ub.ac.id/144008/ |
Daftar Isi:
- Aluminium termasuk logam ringan yang mempunyai kekuatan tinggi, tahan terhadap korosi, dan merupakan konduktor listrik yang baik. Tetapi salah satu masalah yang sering ditemukan pada aluminium adalah sulit dalam penyambungannya. Hal ini disebabkan salah satunya oleh sifat penghantar panasnya yang baik, sehingga sulit terjadi pemanasan daerah lasan saat dilakukan pengelasan dengan menggunakan las busur atau las gas. Salah satu alternatif pengelasan yaitu dengan metode las gesek (friction welding). Metode penyambungan material dengan memanfaatkan panas yang timbul dari gesekan antara permukaan dua material yang disambung. Penyambungan material terjadi akibat adanya panas yang timbul dari gesekan antara material yang diputar dan material di lain sisi yang ditekankan dengan gaya tekan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan puntir terbesar dari sambungan las gesek ini. Salah satu usaha untuk meningkatkan kekuatan puntir ini dengan cara penggunaan chamfer pada benda yang akan disambung. Dalam penelitian ini spesimen silinder dibuat dari Aluminium paduan Al-Mg-Si yang mana banyak digunakan sebagai komponen otomotif dan industri perkapalan. Setiap pasang spesimen yang akan disambung diberi sudut chamfer pada bagian yang akan disambung dengan sudut 11,5°, 15°, 30°, dan 45°. Kemudian dilakukan pengelasan gesek dengan kecepatan putar sebesar 1600 rpm, dan diberi gaya tekan 123 kgf dengan berbagai variasi friction time. Friction time yang digunakan pada penelitian ini adalah 90 detik, 120 detik, 150 detik, dan 180 detik. Setelah itu diberi gaya tekan akhir sebesar 156.8 kgf dan ditahan selama 2 menit. Spesimen uji kekuatan puntir dibuat menurut standar ASTM. Dari penelitian ini ditemukan sudut chamfer dan lama waktu pengelasan ini mempengaruhi kekuatan puntir. Hasil penelitian ini diperoleh yaitu kekuatan puntir tertinggi terdapat pada sudut 11,5° pada waktu 90 detik sebesar 194,28 MPa dan kekuatan puntir terendah terdapat pada sudut 15° waktu 120 detik yakni sebesar 100,31 MPa. Kekuatan ini dipengaruhi oleh besarnya luasan Fully Plasticized Zone (Zpl), Partly Deformed Zone (Zpd) atau HAZ, Undeformed Zone (Zud), Porosity Zone (Zpr) yang terbentuk. Dari analisa foto makrostruktur sambungan las dapat diketahui bahwa penyebab dari kekuatan puntir maksimal pada sambungan las gesek adalah luas daerah Heat Afffected Zone dan porositas di sambungan las gesek yang minimal