Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pergerakan Wisatawan di Kota Banjarmasin
Daftar Isi:
- Kota Banjarmasin terletak pada wilayah dataran rendah dan banyak dilalui oleh anak sungai, maka dari itu Banjarmasin dijuluki sebagai “Kota Seribu Sungai”. Lokasi kota Banjarmasin yang strategis karena wilayahnya yang paling dekat dengan pulau Jawa menjadikan kota Banjarmasin sebagai pintu masuk terdekat untuk pulau Kalimantan. Dengan peluang ini diharapkan potensi pariwisata Kota Banjarmasin dapat berkembang sehingga dapat memberikan peningkatan perekonomian, baik untuk masyarakat lokal sekitar objek wisata maupun untuk perekonomian Kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin memiliki daya tarik wisata budaya yang sangat unik, salah satu objek wisata yang paling terkenal dan menjadi objek wisata nasional adalah pasar terapung. Jenis atraksi wisata yang terdapat di Kota Banjarmasin di dominasi oleh jenis atraksi wisata dengan waktu kunjungan pendek, dimana sebagian besar aktifitas wisata hanya dilakukan pada satu lokasi destinasi wisata dalam waktu kurang dari 24 jam. Permasalahan di objek wisata Kota Banjarmasin adalah pergerakan wisatawan yang hanya terkonsentrasi pada beberapa objek wisata saja seperti pada objek wisata pasar terapung dan objek wisata sekitarnya, pada objek wisata lainnya kunjungan wisatawan tergolong rendah. Informasi potensi wisata Kota Banjarmasin pun belum terpublikasi secara luas, terbatas hanya sampai pada wisatawan lokal, sehingga wisatawan dari luar daerah atau luar negeri hanya mengetahui objek wisata yang populer saja, mengakibatkan pergerakan wisatawan terbatas hanya pada beberapa objek wisata saja Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pergerakan wisatawan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pola pergerakan wisatawan tersebut. Pola pergerakan wisatawan diketahui dari hasil kuisioner berdasarkan rute pergerakan yang dilakukan oleh wisatawan di Kota Banjarmasin. Selanjutnya, untuk mengetahui keterkaitan variabel-variabel yang mempengaruhi pola pergerakan wisatawan digunakan metode crosstab chi-square. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pola pergerakan wisatawan membentuk 23 rute perjalanan wisata dengan empat jenis pola pergerakan yaitu single point, base site, stopover, dan chaining loop. Jenis pola pergerakan yang paling mendominasi adalah pola pergerakan base site (48%) dan yang paling sedikit adalah pola pergerakan chaining loop (3%). Berdasarkan rute pergerakan wisatawan dan intensitas objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan didapatkan pusat kegiatan wisata di Kota Banjarmasin yaitu yang terletak di objek wisata Pasar Terapung, Duta Mall, Siring Sungai Martapura, Kampung Sasirangan dan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin. Kota Banjarmasin terbagi menjadi dua zona wisata yaitu zona wisata Banjarmasin utara dan zona wisata Banjarmasin tengah. Dari 7 variabel yang dianalisis terdapat 6 variabel yang memiliki hubungan atau yang mempengaruhi pola pergerakan wisatawan yaitu asal wisatawan, pengaturan wisata, pengalaman berkunjung, lama kunjungan, lama perjalanan dan moda transportasi.