Daftar Isi:
  • Batako adalah suatu jenis unsur bangunan berbentuk bata yang terbuat dari bahan utama semen portland, air, dan aggregat (pasir dan kerikil), yang dipergunakan untuk pasangan dinding. Batako dalam eksperimen ini di substitusikan dengan bubur kertas dan zeolit. Dipilihnya 2 bahan ini dikarenakan untuk mengurangi limbah kertas dan juga pemanfaatan batuan alam yang memiliki banyak manfaat tetapi selalu dipandang tidak memiliki fungsi lebih serta untuk mengurang berat dari batako sehingga memudahkan dalam pemasangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen Taguchi. Taguchi merupakan suatu metode perbaikan kualitas dengan melakukan percobaan baru serta dapat menekan biaya seminimal mungkin. Penelitian ini dimulai dengan mencari faktor-faktor terkontrol dan level faktornya untuk pembuatan batako eksperimen. Faktor terkontrol dan level faktornya terdiri dari faktor A rasio air-semen dan aggregat (25%:75%, 30%:70%, 35%:75%), faktor B air-semen (40%:60%, 50%:50%, 60%:40%), faktor C zeolit (40%, 50%, 60%), dan faktor D (40%:60%, 50%:50%, 60%:40%), setelah itu menentukan menentukan matriks orthogonal array di penelitian ini matriks orthogonal array yang digunakan yaitu L9 (34). Karakteristik pada penelitian ini merupakan Larger The Better dengan respon yang dicari yaitu kuat tekan pada batako serta Small The Better dengan respon yang dicari yaitu penyerapan air pada batako. Berdasarkan hasil pengujian kuat tekan batako didapatkan bahwa faktor-faktor yang signifikan yaitu rasio faktor air semen dan rasio faktor pasir dan bubur kertas, sedangkan faktor-faktor yang tidak signifikan yaitu rasio faktor air-semen dan aggregat serta faktor zeolit. Sedangkan untuk penyerapan air didapatkan bahwa faktor-faktor yang signifikan yaitu faktor zeolit serta rasio faktor pasir dan bubur kertas, sedangkan faktor-faktor yang tidak signifikan yaitu rasio faktor air-semen dan aggregat serta faktor air semen. Berdasarkan uji ANOVA menunjukkan bahwa rasio faktor pasir dan bubur kertas berpengaruh dalam kuat tekan dan penyerapan air sedangkan untuk zeolit berpengaruh dalam penyerapan air tetapi tidak mempengaruhi perubahan atau penurunan pada kuat tekan batako secara signifikan. Sehingga bahan-bahan substitusi tersebut dapat digunakan sebagai bahan alternatif