Pengaruh Friction Time dan Sudut Chamfer Satu Sisi Terhadap Kekuatan Tarik Sambungan Las Gesek Al – Mg - Si
Daftar Isi:
- Alumunium merupakan logam ringan yang memiliki kekuatan, ketahanan terhadap korosi, sebagai konduktor panas dan listrik yang sangat baik, dan mudah dalam pembentukan. Dalam perkembangannya, proses penyambungan dengan pengelasan pada aluminium masih di temukan beberapa masalah. Hal ini disebabkan karena sifat dari aluminium sebagai konduktor panas sehingga kesulitan dalam proses penyambungan dengan metode pengelasan umumnya. Sehingga dikembangkanlah metode pengelasan gesek (friction welding). Friction welding (las gesek) adalah metode pengelasan tekan dimana sumber panas berasal dari gesekan dari permukaan benda itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh friction time dan sudut chamfer satu sisi terhadap kekuatan tarik sambungan las gesek. Pada penelitian ini friction welding dikerjakan dengan menggunakan mesin bubut. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah aluminium paduan Al – Mg – Si dengan diameter 20 mm dan panjang spesimen a = 80 mm dan b = 160 mm, dimana pada permukaan salah satu spesimen diberi sudut. Friction time yang digunakan 90 detik, 120 detik, 150 detik, dan 180 detik dan sudut chamfer yang digunakan 11,50, 150, 300, dan 450. Parameter pengelasan yang digunakan dalam penelitian adalah gaya tekan pengelasan sebesar 123 kgf dengan kecepatan putar sebesar 1600 rpm dengan gaya tekan akhir sebesar 156,8 kgf dan holding time 120 detik. Setelah proses pengelasan spesimen dibentuk spesimen tarik sesuai standart JIS 2021. Dari hasil penelitian ini diperoleh kekuatan tarik tertinggi pada friction time 90 detik dan sudut chamfer 11,50 sebesar 131,04 N/mm2 dan kekuatan tarik terendah pada friction time 120 detik dan sudut chamfer 150 sebesar 69,98 N/mm2. Kekuatan tarik sambungan las gesek di pengaruhi oleh luas daerah parthly deformed zone (Zpd), fully plasticized zone (Zpl), dan porosity zone (Zpr).