Daftar Isi:
  • Karakteristik hasil lasan sangat dipengaruhi oleh pengontrolan terhadap parameter pengelasan. Salah satu parameter pengelasan yaitu metode pendinginan. Metode yang sering digunakan yaitu quenching, dengan tujuan meningkatkan kekerasan. Pada umumnya menggunakan media pendingin air, namun pendinginan menggunakan air cukup beresiko terhadap retak dan distorsi pada daerah las karena laju pendinginan yang terlalu cepat. Untuk meminimalisir retak, dapat dilakukan dengan sedikit memperlambat laju pendinginan, seperti mengganti media pendingin dengan oli. Dalam penelitian ini, material yang digunakan adalah baja karbon rendah St 37 dengan ketebalan 10 mm. Jenis las yang digunakan adalah las MIG dengan kuat arus 120 A kampuh yang dipilih model single vee dengan sudut kampuh 60°. Gas pelindung yang digunakan adalah Argon dengan laju gas 10 liter/ menit, filler logam yang digunakan ER70S-6 diameter 0,8 mm. Hasil lasan langsung dilakukan pendinginan cepat (quenching) dengan dicelupkan pada oli dengan variasi viskositas oli SAE 10, SAE 30, SAE 50, SAE 75w-90, SAE 85w-140. Setelah dicelup kemudian dibentuk menjadi spesimen pengujian kekerasan dan pengujian impak dengan standar ASTM E23. Pengujian impak dilakukan masing- masing variasi dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali lalu dihitung nilai kekuatan impaknya. Pengujian kekerasan dilakukan masing- masing variasi diambil pada daerah las, batas dan HAZ, masing- masing daerah diambil 3 titik secara acak. Untuk pengujian struktur mikro, benda pasca quenching difoto menggunakan mikroskop logam pada daerah las dan daerah HAZ, lalu dihitung perbandingan prosentase struktur putih (ferrite) dan hitam (pearlite) dari masing- masing variasi pada daerah las dan daerah HAZ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh kekuatan impak rata- rata meningkat seiring peningkatan nilai kekentalan oli. Pada quenching oli SAE 10, didapatkan kekuatan impak terendah, nilai rata- ratanya 0,85 J/ ,nilai kekuatan impak tertinggi didapatkan pada quenching oli SAE 85w- 140 yaitu 2,2 J/ .Dari data pengujian kekerasan, diperoleh nilai kekerasan rata- rata pada daerah las, batas dan HAZ menurun seiring peningkatan nilai kekentalan oli. Pada quenching oli SAE 10, didapatkan nilai kekerasan tertinggi yaitu daerah las sebesar 785,7 VHN, daerah batas 478,7 VHN, daerah HAZ 404,5 VHN, nilai kekerasan terendah didapatkan pada quenching oli SAE 85w- 140 yaitu daerah las 521 VHN, daerah batas 397 VHN, daerah HAZ 285,1 VHN. Pada foto struktur mikro, terdapat struktur ferrite yang semakin banyak pada daerah las seiring meningkatnya kekentalan media pendingin oli, prosentase struktur ferrite terendah didapat pada hasil quenching oli SAE 10 yaitu 23,87% dan prosentase struktur ferrite tertinggi terdapat pada hasil quenching oli SAE 85w-140 yaitu 34,58% namun pada daerah HAZ kadar ferrite semakin rendah prosentase struktur ferrite tertinggi pada daerah HAZ yaitu 54,17% dan prosentase struktur ferrite terendah 41,1%.