Daftar Isi:
  • Tuntutan perusahaan untuk selalu terus berkembang tidak lepas dari harapan dan kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu yang selalu menginginkan produk yang berkualitas. Kualitas merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance dalam mana produk dan jasa tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. PT Tembakau Djajasakti Sari adalah salah satu perusahaan rokok yang ada di kota Malang. Masalah yang terkait dengan kualitas produk di PT. TDS adalah dalam proses produksi rokok SKM di PT. TDS terdapat cacat produk (defect) selama proses produksi yang melebihi standar yang sudah ditentukan sehingga diperlukan analisis pengendalian kualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi cacat produk yang melebihi standar yang sudah ditentukan pada rokok SKM. Dalam penelitian ini menggunakan metode six sigma. Dalam metode six sigma sendiri memiliki siklus yang disebut dengan DMAIC. Pada tahap pertama yaitu define dilakukan identifikasi produk rokok SKM yang melebihi standar yang sudah ditentukan dan mengidentifikasi aliran proses produksi rokok SKM. Selanjutnya pada tahap measure dilakukan identifikasi Critical To Quality (CTQ), pengendalian statistik untuk data attribute dengan menggunakan control chart, menghitung defects per million opportunities (DPMO) dan level sigma, dan menghitung kapabilitas proses setiap proses produk rokok SKM. Selanjutnya pada tahap ketiga yang dilakukan adalah analyze. Pada tahap analyze dilakukan analisis akar penyebab masalah kegagalan atau cacat produk pada rokok SKM dengan menggunakan fishbone dagram, dan menentukan daftar prioritas sumber variasi penyebab kegagalan dengan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan. Dan pada tahap improve memberikan usulan rekomendasi perbaikan kepada prioritas masalah yang sudah ditentukan sebelumnya di tabel FMEA. Dalam penelitian ini diidentifikasi terdapat 4 jenis cacat yaitu cacat making, cacat packing, cacat typing, dan cacat wrapping. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diketahui bahwa DPMO untuk proses maker adalah 53244.29 dengan level sigma 3,11, proses HLP 33690.9 dengan level sigma 3,33, proses bandrol 13173.3 dengan level sigma 3,72, dan untuk proses wrapper 31704.9 dengan level sigma 3,36. Untuk menganalisis akar penyebab masalah kegagalan atau cacat produk maka digunakan fishbone diagram dengan melihat sumber masalah dari faktor mesin, manusia, metode, dan material. Untuk menentukan prioritas masalah penyebab kegagalan menggunakan FMEA. Berdasarkan hasil FMEA diketahui bahwa cacat making dengan nilai risk priority number (RPN) 448 diberikan usulan rekomendasi memberikan jadwal maintenance, cacat packing dengan nilai RPN 384 diberikan usulan rekomendasi memberikan alat pembersih air compressor, cacat typing dengan nilai RPN sebesar 384 diberikan usulan rekomendasi penerapan pengawasan dari pihak manajemen yang lebih sistematik, dan cacat wrapping dengan nilai RPN sebesar 343 diberikan usulan rekomendasi perbaikan dengan memberikan checklist.