Daftar Isi:
  • Teknik pengelasan merupakan bagian pengerjaan dalam teknologi produksi yang sering dipergunakan dalam proses penyambungan dengan bahan baku logam. Karakteristik produk lasan sangat dipengaruhi oleh pengontrolan terhadap parameter pengelasan. Salah satu parameter pengelasan tersebut yaitu dengan menentukan metode pendinginan yang digunakan pasca pengelasan. Pengontrolan parameter tersebut akan berpengaruh terhadap nilai ekonomis dari sambungan hasil pengelasan. Dalam penelitian ini mengedepankan perencanaan waktu pendinginan yang dibutuhkan hasil lasan untuk mencapai temperatur optimal dengan tujuan mendapatkan nilai kekerasan yang tepat. Bentuk pengelasan yang digunakan pada penelitian ini adalah Gas Metal Arc Welding (GMAW) khususnya las Metal Inert Gas (MIG) dengan gas pelindung Argon. Media pendingin yang dipakai selama proses quenching adalah air PAM. Pada penelitian ini menggunakan baja karbon rendah ST 37 yang memiliki sifat mampu las baik dan kepekaan terhadap retak las. Variasi lama waktu pendinginan yang digunakan adalah 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175, dan 200 detik. Dalam penelitian ini pula menggunakan metode penelitian eksperimental nyata atau disebut true experimental research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pendinginan berpengaruh dalam meningkatkan rata-rata nilai kekerasan hasil lasan, yakni 883,8HV (25 detik); 924,2HV (50 detik); 834,2HV (75 detik); 761,9HV (100 detik); 726,6HV (125 detik); 669,5HV (150 detik); 630,3HV (175 detik); dan 596,1HV (200 detik). Semakin besar waktu pendinginan maka semakin banyak terjadinya pembentukan struktur martensit pada daerah lasan maupun daerah HAZ yang menyebabkan nilai kekerasannya menjadi lebih tinggi.