Optimasi Svc Dan Statcom Pada Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Metode Novel Global Harmony Search (Nghs)
Main Author: | Widyananda, EkaPutra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/143802/ |
Daftar Isi:
- Pertumbuhan penduduk di Jawa – Bali menuntut peningkatan beban listrik yang harus diimbangi oleh peningkatan unit pembangkit dan saluran transmisi. Hal ini menuntut rekonfigurasi pada sistem tenaga listrik untuk mengatasi sistem yang menjadi semakin kompleks dan rentan terhadap ketidakstabilan tegangan, yang mana dapat merugikan baik konsumen maupun pembangkit. Namun rekonfigurasi jaringan sistem membutuhkan biaya yang sangat mahal, sehingga langkah yang optimal adalah dengan kompensasi daya reaktif. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan lokasi penempatan serta kapasitas SVC dan STATCOM yang optimum sehingga dapat memperbaiki profil dan kestabilan tegangan serta mengurangi rugi-rugi daya pada system transmisi Jawa – Bali 500 kV. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data bus, baik pembangkitan beban serta saluran antar bus pada sistem transmisi Jawa – Bali 500 kV. Analisis aliran daya menggunakan metode Newton-Raphpson. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui rugi-rugi daya awal dan menentukan bus dengan level tegangan di bawah batas yang diijinkan. Untuk menganalisis tingkat sensitivitas sistem terhadap ketidakstabilan digunakan metode modal analysis. Metode ini dapat memberikan estimasi akurat ketidakstabilan pada sistem dengan menggunakan eigenvalues pada sistem. Yang menjadi permasalahan utama adalah berapa besar rating yang diperlukan oleh FACTS serta lokasi mana yang optimal agar sistem memberikan kinerja yang lebih baik. Untuk itu diperlukan simulasi yang bisa menentukan optimasi tersebut. Dalam penelitian ini simulasi menggunakan metode Novel Global Harmony Search. Metode ini merupakan algoritma optimasi metauristik yang cara kerjanya berdasarkan pada pendekatan sebagaimana aransemen musik untuk mendapatkan kondisi harmoni yang sempurna. Hasil yang diberikan dari pengujian pengontrolan tegagan bus dengan lokasi penempatan bus yang sama yakni bus 15, 20, dan 25, STATCOM lebih unggul daripada SVC dalam hal menurunkan rugi-rugi daya aktif, menurunkan deviasi tegangan pada sistem, dan jauh lebih unggul dalam meningkatkan stabilitas tegangan pada sistem. Hasil simulasi dengan STATCOM menunjukkan rugi daya aktif turun menjadi 131,75 MW dari 151,04 MW atau turun sebesar 14,61%,menurunkan deviasi tegangan sebesar 60,45% dari 0,220 menjadi 0,101, serta meningkatan indeks stabilitas tegangan (eigenvalues) sistem dari 5,615 menjadi 6,941. Untuk pengujian dengan metode NGHS bersdasarkan penurunan multi fungsi obyektif, hasil optimasi pada sistem lebih baik dari pengujian sebelumnya. Dengan metode ini didapatkan peletakan optimal SVC pada bus 15, 20 dan 25 dengan total rating sebesar 1773,84 MVAR. Sedangkan untuk peletakan optimal pada STATCOM adalah pada bus 4, 15, dan 20 dengan total rating sebesar 1679,3 MVAR. Hasil simulasi memberikan nilai fitness yang lebih baik pada STATCOM. Hasilnya adalah rugi daya turun menjadi 129,75 MW dan deviasi tegangan turun menjadi 0,079, serta indeks stabilitas tegangan sebesar 10,029.