Daftar Isi:
  • Dusun Ngantir merupakan dusun yang belum terlayani air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dengan konsumsi terbatas kurang dari 30 liter/orang hari. Masyarakat Dusun Ngantir memanfaatkan air bersih dari sumber air dan mengambil langsung ke penampungan air bersih. Jarak dan waktu tempuh yang diperlukan masyarakat mencapai lebih dari 4 km dalam waktu lebih dari 2 jam per harinya. Sehingga diperlukan sistem penyediaan air bersih yang tepat untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh air bersih. Sistem penyediaan air bersih pedesaan berbasis masyarakat diperlukan guna membangun dan memelihara pengelolaan air yang berkelanjutan. Keikutsertaan masyarakat dalam kelembagaan yang ada di Dusun Ngantir tinggi tetapi masyarakat belum dapat mengelola dan mengembangkan sistem ketersediaan air bersih di wilayahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur sosial masyarakat dusun yang digunakan dalam sistem penyediaan dan pengelolaan air bersih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode analisis deskriptif tentang karakteristik sistem penyediaan air bersih dan metode Social Network Analysis (SNA). Dari analisis deskriptif diketahui sistem penyediaan air besih di Dusun Ngantir terdiri dari sistem sumber dan sistem transmisi dengan sistem perpipaan gravitasi. Aksesbilitas air bersih berdasarkan jarak, waktu, konsumsi air dan biaya termasuk dalam aksesibilitas sedang, karena jarak, waktu, jumlah air yang dikonsumsi masyarakat terbatas dan biaya yang dikeluarkan tinggi. Berdasarkan perhitungan SNA diketahui bahwa, tingkat partisipasi penduduk terhadap kelembagaan tergolong sedang dengan nilai 1,75 dan densitas yang tinggi dengan nilai 0,813. Nilai densitas tinggi disebabkan keikutsertaan masyarakat dalam kelembagaan yang sama di Dusun Ngantir. Berdasarkan perhitungan sentralitas, diketahui adanya aktor sentral dalam jaringan masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media informasi dari pihak luar ke dalam masyarakat dusun untuk penyediaan dan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan dan berbasis masyarakat.